“Mengingat kondisi perekonomian Indonesia kala itu sedang karut marut. Alhamdulilah, amanah itu bisa saya jalankan dengan baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari minus 3 persen, bisa kita dongkrak menjadi 4,5 persen, gaji PNS kita naikan hingga 125 persen supaya daya beli masyarakat meningkat,” tutur Rizal Ramli.
Masih di era pemerintahan Gus Dur, ayah tiga anak ini juga diminta menjadi Menteri Keuangan pada 12 Juni 2001. Bukan itu saja.
Di era Pemerintahan Presiden ke-7, Jokowi, tepatnya pada 2015, Rizal Ramli pernah juga mengisi salah satu posisi di Kabinet Kerja sebagai Menko Maritim.
Hal itu ternyata pernah ditolak sebelumnya oleh pendiri lembaga Think Thank Econit tersebut.
Namun, ia mengiyakan permintaan Jokowi, lantaran tersentuh dengan ucapan Jokowi yang menyatakan bahwa rakyat Indonesia yang menginginkan Rizal Ramli untuk kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga :
THR PNS Cair 25 Mei Disusul Gaji 13
“Tapi kemudian Pak Jokowi pakai gaya Jawa banget, dia katakan: Mas Rizal, yang minta tolong ini bukan hanya Jokowi yang presiden. Siapa sih saya dibandingkan Mas Rizal dari segi pengalaman dalam dan luar negeri. Yang minta tolong ini tidak hanya saya, tapi rakyat Indonesia yang ingin hidup lebih bagus,” kata Rizal Ramli menirukan Jokowi.
Fakta sejarah itulah yang dapat disimpulkan bahwa Rizal Ramli berjuang untuk demokrasi dan anti KKN sudah sejak 1978, sejak mahasiswa baik itu didalam maupun di luar sistem.
Hingga hari ini, Rizal Ramli tegaskan ia berjuang agar kedaulatan rakyat direbut kembali dan demokrasi ditegakkan. (sar)