Ekonom senior, Rizal Ramli menegaskan perjuangannya selama ini tidak berorientasi kepada jabatan di pemerintahan. (Foto:KOMPAS.COM)
MAKASSARCHANNEL.COM – Ekonom senior, Rizal Ramli, menegaskan perjuangannya selama ini tidak berorientasi kepada jabatan di pemerintahan. Beberapa kali, anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu menolak posisi empuk dalam pemerintahan.
Dua kali mantan Menko Kemaritiman di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menolak tawaran jabatan di era pemerintahan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Saat itu, Rizal Ramli pernah menolak jabatan sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menggantikan SB Joedono. Kedua, dia pun menolak jabatan Duta Besar RI di Amerika Serikat yang saat itu dijabat Doradjatun Kuntjoro Jakti.
“Pada tawaran ketiga. Saya diminta Gus Dur membenahi Badan Urusan Logistik (Bulog). Tawaran itu saya terima,” kata Rizal Ramli dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Rabu (8/5/2019).
Baca Juga :
All Inggris Final Hotspurs Tantang Liverpool di Final Liga Champions
Namun, kata dia, dengan mengajukan syarat hanya selama enam bulan, setelah itu mengundurkan diri.
“Akhirnya disepakati Gus Dur. 3 April 2000 saya dilantik menjadi Kabulog menggantikan Jusuf Kalla,” kata Rizal Ramli.
Ketika permasalahan di Bulog berhasil dibenahi, Rizal Ramli menuturkan, Gus Dur memintanya untuk menempati posisi Menko Ekuin pada 23 Agustus 2000 lalu.