Siarah ke Makam Ulama Penyebar Islam di Pambusuang Polman Sulbar Pakai Bendi

Di makam Imam Lapeo, warga kembali ziarah diakhiri dengan cara berdizikir dan melantunkan ayat suci Alquran dan berdoa di samping makam Imam Lapeo.

Setelah dari makam para ulama-ulama besar di tanah mandar, rombongan yang mengendarai bendi langsung menuju Desa Galung, Lombok Kecamatan Tinambung, untuk melakukan siarah kubur di makam 40.000 jiwa.

Camat Balannipa, Arifin Halim menjelaskan, makna dari ziarah bendi ini menandakan bahwa zaman dahulu adalah alat transportasi yang digunakan oleh para ulama untuk melakukan syiar Islam.

“Wilayah saya sebagai wilayah religius, memang harus kita betul-betul bangkitkan semangat religius itu, oleh itu seluruh majelis taklim dan warga berkomitmen berziarah ke makam ulama besar” ungkapnya.

Baca Juga :
Sekjennya Bilang Menag Pasang Badan Agar Haris Jadi Kakanwil

Sementara itu, Ketua tim penggerak PKK Kecamatan Balanipa, Saba Hannur mengatakan, tujuan ziarah adalah untuk lebih mengetahui syiar agam Islam pada zaman dahulu dan bagaimana kita hubungan silaturrahim antara masyarakat dan pemerintah itu lebih erat.

“Kami menggunakan bendi alat transportasi karena kami melihat populasi bendi semakin hari semakin hilang tergerus jaman. Bagaimana kita tetap mempertahankan alat transportasi bendi” tutupnya. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *