Pustakawan Cilik SD Negeri Borong

Sejak hadirnya perpustakaan, minat baca buku anak-anak bisa terlihat. Mereka misalnya, kadang bertanya mengapa perpustakaannya belum dibuka. Indikasi lain, menurut Rusdin Tompo, yang kerap ke sekolah itu untuk lakukan aktivitas ekskul, bisa dilihat dari jumlah buku yang dipinjam.

“Anak-anak ada yang mau meminjam sampai lima judul. Tapi saya sampaikan, cukup 3 judul biar bisa berbagi dengan temannya,” kisah aktivis perlindungan anak tersebut.

Baca Juga :
Makam Dato Paggentungan Gowa Dipadati Bocah Pembersih Kuburan Dadakan

Anak-anak memang diminta untuk tidak meminjam dalam jumlah yang banyak, biar bisa berbagi dan bergantian dengan temannya. Apalagi koleksi perpustakaan ini masih relatif terbatas. Begitu juga, setiap kali buku-buku dipulangkan, mereka diminta untuk mencatatkannya lagi sebelum di simpan pada rak-rak buku yang diatur menempel di dinding.

Pada Sabtu (18/5/2019) sore, sebelum kegiatan ekskul minat bakat, kegiatan pustakawan dadakan berlanjut. Kali ini, Andika yang jadi pustakawannya. Murid kelas 5 itu mencatat pengambilan dan pengembalian buku seperti yang dilakukan Fadli. Karena hanya bersifat kerelawanan, Andika tak lama duduk di kursi yang biasa ditempati Kak Jumiati. Andika kemudian digantikan Anayla, sesama murid kelas 5.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *