Aktivitas para pustakawan cilik SD Negeri Borong, Makassar. (Foto : Dok pribadi Rusdin Tompo)
MAKASSARCHANNEL.COM – “Siapa nama ta?” Begitu tanya Fadli kepada seorang anak yang berada di depannya. Murid kelas 2 ini tak hanya menanyakan nama. Ia juga menanyakan judul buku dan berapa buku yang dipinjam.
Kamis (16/5/2019) pagi itu, Fadli berinisiatip mencatat pengembalian buku yang dipinjam teman-temannya. Ia sebenarnya datang ke perpustakaan sekolah karena ingin mengembalikan buku yang dipinjamnya, Peralatan Tempur . Tapi karena ia melihat beberapa anak berebutan hendak menuliskan atau menandai namanya pada buku register Perpustakaan SD Negeri Borong, maka ia pun mengambil posisi sebagai “pustakawan”.
“Satu-satu ki antre,” begitu Fadli mengingatkan agar mereka yang mau dicatatkan buku peminjamannya lebih bersabar.
Ia lalu melanjutkan aktivitasnya sebagai pustakawan dadakan. Ia mengecek nama penulis buku, judul buku, dan info lain yang ada pada sampul buku.
Baca Juga :
Letkol Imran Peringkat Teratas di PollingKita.com Calon Bupati Bulukumba
Selain mencatat peminjaman buku, ada juga yang hari itu mau mengembalikan buku. Asisah, murid kelas 3A, salah satu di antaranya. Asisah mengembalikan buku berjudul Selamat Datang di Rumahku, setelah 3 hari dipinjam. Ada juga Aulia, murid kelas 1, yang meminjam buku Ensiklopedia Negeriku. Menurut Aulia, buku itu hanya dipinjam sehari. Lain lagi dengan Syifa, murid kelas 1 ini paling lama dua hari sudah bisa menyelesaikan satu buku.
Perpustakaan SD Negeri Borong baru diresmikan, Desember 2018 bersamaan dengan penyelenggaraan Makassar Children’s Culture Festival. Sekolah di Kecamatan Manggala, Makassar itu sebenarnya sudah mempunyai pustakawan alumni UIN Alauddin Makassar. Namun hari itu, Jumati Oktafiany, nama pustakawan tersebut, kebetulan berhalangan hadir di sekolah .