MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Cina, Xiaomi resmi merilis dua ponsel flagship terbarunya di pasar Cina, Kamis (26/10/2023), Xiaomi 14 dan Xiaomi 14 Pro.
Kedua ponsel ini hadir dengan antarmuka (UI) baru HyperOS dan kamera Leica. HyperOS merupakan antarmuka (UI) baru pengganti MIUI. Kehadirannya diumumkan oleh CEO Xiaomi, Lei Jun, tanggal 17 Oktober lalu.
Dua ponsel yang tergabung dalam keluarga Xiaomi 14 Series tersebut merupakan ponsel pertama Xiaomi yang dibekali dengan HyperOS. Adapun HyperOS dikembangkan dengan integrasi Android, serta sistem Vela yang dirancang sendiri oleh Xiaomi.
Dibandingkan MiUI, HyperOS kini memiliki tampilan lebih padat, ringkas, dan minimalis. Selain HyperOS, Xiaomi 14 dan Xiaomi 14 Pro juga hadir dengan sistem kamera Leica seperti halnya Xiaomi 13 Pro dan Xiaomi 13T.
Bedanya, Xiaomi 14 series dibekali lensa Summilux Leica, berbeda dengan lensa Summicron Leica di Xiaomi 13 series. Lensa Summilux ini konon bisa menangkap pencahayaan yang lebih baik. Selain itu, Xiaomi 14 dan Xiaomi 14 Pro juga ditenagai dengan chipset 4 nanometer (nm) terbaru bikinan Qualcomm yang diumumkan pada 24 Oktober lalu, yaitu Snapdragon 8 Gen 3.
Xiaomi 14 Pro dibekali tiga buah kamera yang dimuat dalam sebuah modul persegi. Kamera utama ponsel ini mengusung sensor 1/1.31 inci Light Hunter 900 yang dipadukan dengan lensa Leica Summilux.
Resolusi kamera utama Xiaomi 14 Pro adalah 50 MP (23 mm) dengan bukaan lensa fleksibel (variable aperture) f/1.4-4.0, LaserAF, dan penstabil gambar optis (OIS).
Kamera utama di ponsel ini dikombinasikan dengan kamera telefoto 50 MP (f/2.0, 75 mm, OIS), serta kamera ultrawide 50 MP (f/2.2, 14 mm) yang memiliki fitur 5 cm Super Macro.
Dapur pacu Xiaomi 14 Pro dibekali chipset terbaru Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Gen 3 (4nm). Xiaomi 14 Pro memiliki dua opsi RAM LPDDR5X 12 GB atau 16 GB, serta tiga opsi media penyimpanan (storage) berjenis UFS 4.0 dengan kapasitas 256 GB, 512 GB, dan 1 TB.
Baterai ponsel ini berkapasitas 4.880 mAh dan mendukung pengisian super cepat via USB-C dengan daya 120 watt, serta pengisian nirkabel (wireless charging) dengan daya 50 watt.
Desain Xiaomi 14 Pro mengadopsi layar melengkung (curved) LPTO OLED 6,73 inci dengan resolusi 1.440 x 3.200 piksel, refresh rate 120 Hz, serta tingkat kecerahan mencapai 3.000 nit. Bagian tengah atas layar, terdapat kamera selfie 32 MP yang bisa digunakan untuk berswafoto.
Spesifikasi Xiaomi 14 kameranya nyaris sama dengan Xiaomi 14 Pro.
Bedanya terletak di sensor kamera Light Hunter tanpa embel-embel “900”, serta bukaan lensa yang tidak fleksibel dan mentok (fixed) di aperture f/1.6 saja.
Kamera ultrawidenya juga tidak memiliki fitur 5 cm Super Macro seperti Xiaomi 14 Pro. Xiaomi 14 juga dibekali chipset terbaru Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Gen 3 (4nm). Fitur pembeda lain yang ada di Xiaomi 14 adalah kehadiran varian RAM dan storage 8 GB dan 256 GB, serta baterai yang sedikit lebih kecil dengan kapasitas 4.610 mAh.
Baterainya ini hanya mendukung teknologi pengisian cepat berdaya 90 watt. Selain itu, layar Xiaomi 14 juga mengadopsi model datar (flat) dan lebih kecil dengan ukuran 6,36 inci dan resolusi 1.200 x 2.670 piksel.
Baik Xiaomi 14 dan Xiaomi 14 Pro mengusung desain ujung bingkai yang kini lebih membulat (curved), serta hadir dengan pemindai sidik jari yang sudah dibenamkan di bawah layar dan fitur 10 watt reverse wireless charging.
Di pasar Cina, Xiaomi 14 tersedia dalam varian warna Black, Silver, Pink, dan Green. Sementara itu, Xiaomi 14 Pro tersedia dalam varian warna Black, Silver, Green, dan Titanium.
Dirangkum GSMArena, Jumat (27/10/2023), harga kedua perangkat terbaru Xiaomi ini adalah ; Xiaomi 14 8 GB/256 GB: 3.999 yuan (sekitar Rp8,7 juta) 12 GB/256 GB: 4.299 yuan (sekitar Rp9,3 juta) 16 GB/512 GB: 4.599 yuan (sekitar Rp 10 juta) 16 GB/1 TB: 4.999 yuan (sekitar Rp 10,8 juta).
Xiaomi 14 Pro 12 GB/256 GB: 4.999 yuan (sekitar Rp 10,8 juta) 16 GB/512 GB: 5.499 yuan (sekitar Rp 11,9 juta) 16 GB/1 TB: 5.999 yuan (sekitar Rp 13 juta). Belum ada informasi apakah Xiaomi 14 Series akan dibawa ke Indonesia. Masih harus ditunggu. (bas)