“Lomba ini unik, karena jarang ada lomba membaca puisi bersama oleh ibu dan anak. Biasanya, anak-anak membaca puisi sebagai peserta disaksikan oleh orang tuanya,” puji Rusdin.
Sejumlah peserta mengaku senang karena berkesempatan tampil di depan warga bukan semata-mata untuk meraih juara tapi untuk membangun kebersamaan.
Berita Terkait :
Sekolah Menulis K-Apel Hadirkan Rusdin Tompo
Selain anak-anak, peserta lomba ini diikuti juga pasangan suami istri, ada pula yang sudah berusia di atas 60 tahun. Mereka tampak bersemangat menunjukkan kebolehannya. Mereka mengaku berlatih mempersiapkan diri sebelum perlombaan.
“Seumur hidup saya, baru pertama kali tampil di atas panggung ikut lomba,” kata Daeng Memang salah seorang peserta lomba toeng.
Toeng merupakan kegiatan meninabobokan anaknya dalam budaya Sulawesi Selatan. Lomba ini untuk mengingatkan peserta akan masa kecilnya, sekaligus mengaktualisasikan lagi budaya Bugis-Makassar yang penuh nilai-nilai itu.
Selain lomba membaca puisi berpasangan ibu dan anak dan lomba toeng, ada juga lomba mewarnai untuk anak TK, lomba menulis surat untuk ibu untuk tingkat SD-SMA, lomba menulis surat dari istri untuk suami, lomba dongeng kategori SD-SMP, lomba fashion show ibu dan anak, serta lomba fashion show berpasangan suami dan istri. (her)