Sementara Andi Huga, kelas 4, membuat cerita yang menggambarkan kiasan tentang Ruru yang hebat dan suka membantu ibu dan ayahnya setiap hari. Ruru itu rupanya sebuah jeruk.
“Kakak Ruru selalu bilang, kita harus saling membantu sesama buah dan sayur. Kita tidak boleh bertengkar,” kisah Andi Huga saat menceritakan gambarnya.
Tak hanya anak-anak, sebagai fasilitator, Rusdin Tompo juga membuat dua gambar, masing-masing gambar ayam yang tengah mencari makan di depan rumah dan gambar astronot tengah berada di ruang angkasa. Kepada anak-anak Rusdin berpesan bahwa ide membuat gambar atau cerita bisa dari mana saja. Bisa dari buku-buku yang kita baca atau dari lingkungan sekitar.
Berita Terkait :
Pengurus Baru Gudep Pramuka SDN Borong Makassar Terbentuk
“Kalau kita belum punya ide, kita bisa buka-buka buku atau lihat sampul-sampul buku. Mungkin bisa membantu memberi inspirasi,” katanya memberi tips.
Setelah anak-anak menceritakan gambarnya, Rusdin mengajak mereka menonton tayangan YouTube, di channel Penyuluh Pendongeng. Pada Hari Dongeng Sedunia ini, Kak Mangga membacakan cerita dari Buku Suatu Hari di Museum Seni dari Serial Si Kumbi. Tayangan ini merupakan premier, yang mulai tayang pukul 12.00 Wita.
Kak Mangga merupakan seorang pendongeng, yang biasa memasukkan nilai-nilai antikorupsi dalam dongeng yang dibawakan. Kak Mangga rencananya akan hadir langsung di Perpustakaan Gerbang Ilmu untuk mendongeng secara offline dan online kepada murid-murid SD Negeri Borong.
Kepala UPT SPF SD Negeri Borong Makassar, Hendriati Sabir, mengaku senang jika kegiatan bercerita sudah bisa menjadi media pembelajaran dan hiburan bagi anak-anak.
“Bila perlu, nanti dibuatkan kegiatan, di mana guru-guru bercerita tentang masa kecilnya. Sehingga jadi motivasi dan inspirasi bagi murid-murid,” ujarnya. (her)