MAKASSARCHANNEL.COM – Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pedidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Sulawesi Selatan, Drs Arman Agung MPd, berhasil meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Pendidikan pada Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Gelar itu diraih melalui ujian promosi doktor, Rabu (25/8/2021), di hadapan Dewan penguji yang terdiri dari; Dr. Sulaiman Samad, Msi., Prof. Dr. H. Ismail Tolla M.Pd., Prof. Dr. Muhammad Yunus, M.Pd., Prof. Dr. M. Arifin Ahmad, MA., Prof. Dr. H. Syamsul Bachri Thalib, M.Si., dan Dr. Abdul Haling, M.Pd.
Arman Agung dinyatakan berhak menyandang gelar doktor ilmu pendidikan setelah mempertahankan disertasinya berjudul Pengembangan Model Panduan Mendongeng Bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini dengan nilai sangat memuaskan.
Saat menjawab pertanyaan salah seorang tim penguji, Arman Agung yang menyelesaikan studi S-2 di UNM itu menegaskan, bahwa guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) butuh panduan mendongeng yang valid dan praktis serta efektif.
Panduan tersebut, tidak dimaksudkan untuk mengajarkan teknik menjadi ahli dongeng atau menjadi ahli mendongeng (expert), akan tetapi sebagai suatu strategi agar guru bisa mendongeng dan anak dapat menerima pesan moral atau nilai karakter yang terkandung dalam kisah yang didongengkan.
Berita Terkait :
Arman Agung Dilantik Lagi Jadi Kepala Balai PAUD dan Dikmas Sulsel
“Dengan demikian, maka kegiatan mendongeng di satuan PAUD dapat menjadi salah satu media penyelenggaraan pendidikan karakter bagi anak usia dini,” katanya.
Penelitian Arman Agung tersebut berawal saat masih bertugas sebagai Kepala BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Tengah di Palu. Idenya dipicu oleh rasa penasaran dan miris terhadap kenyataan saat dilaksanakan lomba mendongeng dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2018. Saat itu, Arman Agung diminta menjadi salah seorang jurinya.
Dikatakan, dari 3.500-an Satuan PAUD di Provinsi Sulteng, ada sekitar 300 satuan berada di Kota Palu dan yang mengirimkan wakilnya kurang lebih 10 orang (3 persen). Itupun hanya satu-dua orang saja yang kategorinya lumayan. Selebihnya hanya bisa mendongeng ala kadarnya atau sebisanya.