Mantan Presiden Brasil Dilarang Berpolitik Hingga 2030

MAKASSARCHANNEL, RIO DE JANEIRO – Pengadilan Pemilihan Federal Brasil melarang mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro berpolitik aktif hingga tahun 2030.

Keputusan Pengadilan Pemilihan Federal Brasil itu dikeluarkan, Jumat (30/6/2023), karena perilaku Bolsonaro selama Pemilihan Presiden di negara tersebut, tahun lalu.

Lima dari tujuh hakim di Tribunal Superior Elektoral (TSE) Brasil sepakat menghukum Bolsonaro yang kini berusia 68 tahun karena penyalahgunaan kekuasaan dan media pada Juli 2022, jelang pemilihan.

Kantor Berita Reuters, Sabtu (1/7/2023), melansir, kala itu, Bolsonaro memanggil duta besar untuk melampiaskan klaim tak berdasar tentang sistem pemungutan suara elektronik Brasil.

Keputusan pengadilan menjadi serangan balik bagi Bolsonaro yang kalah tipis dalam Pemilu Oktober 2022 saat melawan Luiz Inacio Lula da Silva.

Banyak warga Brasil kala itu menyalahkan Bolsonaro karena menciptakan gerakan nasional demi membatalkan hasil Pemilu yang berujung pada invasi 8 Januari ke gedung-gedung pemerintah di Brasil oleh ribuan pendukungnya.

Keputusan pengadilan pada 30 Juni 2023 kemungkinan bakal memengaruhi politik Brasil karena Bolsonaro tak bisa mencalonkan diri lagi dalam Pilpres 2026.

Hal itu berarti menyingkirkan musuh utama Lula dari Pemilihan Presiden mendatang dan membuka ruang persaingan di antara sayap kanan Brasil.

Pendapat mayoritas dalam persidangan ditulis oleh Hakim Benedito Goncalves, yang mengatakan Bolsonaro menggunakan pertemuan dengan para duta besar untuk menyebarkan keraguan dan memicu teori konspirasi.

Jair Bolsonaro Ikut Diselidiki Terkait Kerusuhan Brasil pada 8 Januari. Sedangkan Alexandre de Moraes, musuh lama Bolsonaro yang saat ini memimpin TSE, bergabung dengan mayoritas dan mengatakan Bolsonaro telah menyebarkan rantai kebohongan dan berita palsu” dalam pidatonya yang radikal kepada para duta besar.

Sementara itu, Bolsonaro membantah semua hal yang dituduhkan kepadanya dan menyebut keputusan itu sebagai tikaman dari belakang. Dia mengatakan, akan terus bekerja untuk memajukan politik sayap kanan di Brasil.

Namun, keputusan TSE bukan satu-satunya masalah Bolsonaro. Dia masih harus berhadapan dengan banyak penyelidikan kriminal yang masih bisa membawanya ke balik jeruji besi, seperti memalsukan sertifikat vaksinasi Covid.

AFP memberitakan kontroversi lainnya adalah dugaan percobaan impor ilegal hingga penggelapan perhiasan bernilai jutaan dolar yang diberikan Arab Saudi.

Kendati demikian, Bolsonaro menyatakan bersama kuasa hukum bakal mengajukan banding ke Mahkamah Agung atas putusan pengadilan Pemilu. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *