Mahasiswa Unhas KKN Di Komunitas Anak Pelangi

Guru, lanjut Rafli, hanya menjadi titik di mana pendidikan sampai di gedung sekolah formal saja, di luar itu sudah lepas tanggung jawabnya sebagi guru untuk anak yang dididik.

Oleh karena itu, K-Apel adalah salah satu elemen untuk ikut membentuk karakter anak bangsa melalui pendidikan non-formal dalam mensukseskan cita-cita bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berita Terkait :
Founder K-Apel Serahkan Buku Ke Perpustakaan Makassar

“Yang unik kami lihat dari Komunitas Anak Pelangi ini adalah dia komunitas sosial biasa yang pembinaannya bertumpu pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat tapi punya sistem pembinaan yang dijalankan dalam membina anak-anak dan masyarakat umum,” kata Rafli.

Selain itu lanjut Rafli, pembinaannya tidak beda jauh. Bahkan sama seperti sistem pengajaran di sekolah formal. Misal kalau di sekolah formal ada namanya Silabus dan RPP, sementara di Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) ada namanya GBHRP, RPP, dan JKM.

Karena itulah, kata Rafli, program kerja yang dibawa oleh mahasiswa KKN menyesuaikan dengan sistem yang sudah berjalan di K-Apel. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *