MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Dr Lukman Daris menjabat Rektor Universitas Cokroaminoto Makassar, menggantikan Prof M Tahir Sarkawi yang dipromosikan sebagai pengurus Yayasan SARI Sulsel.
Ketua Yayasan SARI Sulsel Dr Rahmat Hasanuddin melantik Dr Lukman Daris sebagai Rektor Universitas Coroaminoto Makassar (UCM) antarwaktu, Jumat (26/1/2024).
Tahir Kasnawi menjabat Rektor selama 2 tahun 10 bulan dan Lukman Daris akan memimpin UCM selama satu tahun dua bulan ke depan, menghabiskan masa jabatan empat tahun yang ditinggalkan pejabat lama.
Lukman Daris, Dosen Dipekerjakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah IX Sulsel, Barat dan Tenggara. Sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Perikanan, Ketua LPPM, dan pernah menjabat Warek IV UCM.
Rektor terpilih dari dua nama lainnya yang diusulkan Senat UCM ke Yayasan SARI Sulsel bersama Dr Muhammad Yusuf (Ketua LPPM) dan Dr Ida Suryani (Sekretaris UCM).
Jaga Kekompakan
Ketua Yayasan SARI Sulsel Rahmat Hasanuddin dan Ketua Dewan Pembina Yayasan SARI Sulsel Prof Dr Basri Hasanuddin berharap rektor baru menjaga kekompakan di lingkungan UCM.
“Saya juga minta kampus dipercantik dan tetap menjaga kesehatan,” pinta Basri Hasanuddin.
Kepala L2Dikti Wilayah IX Dr Andi Lukman mengharapkan, ke depan UCM tumbuh lebih baik dengan melanjutkan yang telah dirintis dan prestasi yang diraih oleh Prof Tahir Kasnawi.
Perkembangan ilmu dan teknologi membawa tantangan baru bagi pendidikan tinggi. Mahasiswa saat ini diberi 60 SKS dari mata kuliah di luar program studinya. Mahasiswa diarahkan untuk lebih banyak ke lapangan.
“Mengapa selama ini mahasiswa enggan ke lapangan, karena mereka terlalu lama di kelas. Mahasiswa di kelas itu cukup tiga semester saja, selebihnya di lapangan,” ujar Andi Lukman.
Melalui Program Medeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pemerintah memberi kesempatan kepada setiap perguruan tinggi 30 persen teori kepada mahasiswa dan 70 persen praktik.
Saat ini generasi Z enggan dijubeli teori karena akan dapat memperolehnya melalui internet. Jadi dosen harus memberikan bekal kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan praktik di lapangan.
Program Pascasarjana
Menurut Andi Lukman, MBKM ada karena setiap selesai wisuda, banyak sarjana menganggur. Melalui MBKM diupayakan mahasiswa memperoleh mayoritas bekal praktik. Namun juga diperlukan kerja sama dan kolaborasi dengan dunia usaha.
Perguruan tinggi harus berkolaborasi dengan dunia usaha dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan kerja.
“Tahun ini UCM sudah harus memiliki program pascasarjana. Paling tidak untuk program studi manajemen dan perikanan,” ujar Andi Lukman pada acara pelantikan yang dihadiri pengurus Yayasan SARI Sulsel, dosen,
dan karyawan UCM.
Sebelum jadi rektor, Lukman Daris pernah menjabat sebagai DPK L2Dikti Wilayah IX. Pada tahun 1998 tercatat sebagai salah seorang birokrat pada Kantor Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros.
Tahun 2003 sebagai Kasubag Program dan Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kabupaten Maros. Tahun 2008 sebagai Kabid Perikanan dan Kelautan Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Maros.
Setahun kemudian, 2009 menjabat Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Maros. Tahun 2010-2014 pejabat fungsional Penyuluh Perikanan Maros.
Tahun 2014, Lukman Daris ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan menjadi Dosen Dipekerjakan di L2Dikti Wilayah IX Sultanbarata.
Karir Dosen
Pada awal sebagai dosen, Lukman Daris yang lulus Doktor Ilmu-Ilmu Pertanian Program Pascasarjana Unhas tersebut, dipekerjakan di Sekolah Tinggi Ilmu Teknologi Balik Diwa Makassar (2017), kemudian pindah ke UCM.
Di UCM pernah menjabat Warek IV (2017-2020), Warek I Institut Teknologi dan Kesehatan (ITK) Permata Ilmu Kabupaten Maros (2020-2021), Ketua LPPM UCM (2021-2022), dan Dekan Fakultas Perikanan UCM (2022-2024).
Selain aktivitas di kampus, Lukman Daris termasuk salah seorang deklarator lahirnya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Maros, unsur Ketua Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Maros.
Aktif juga di Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Maros, Barisan Muda Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) Maros, dan Sekretaris Kerukunan Keluarga Bone Maros. (dea)