MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Komunitas Anak Pelangi sambut tim dosen 3 kampus masing-masing Unhas, UNM, dan LP3I yang tergabung dalam ARUNA IKATUO Indonesia.
Tim ARUNA IKATUO mengunjungi Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dalam rangka pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di markas komunitas tersebut.
Kunjungan berlangsung, Selasa (20/8/2024), di pusat pengembangan potensi masyarakat K-Apel, Lorong Daeng Jakking, Jl Daeng Tata III, Parang Tambung, Makassar.
Kegiatan akan berlanjut dengan penandatanganan MoU antara ARUNA IKATUO dan K-Apel, 1 September 2024, bertepatan dengan perayaan HUT ke-14 Komunitas Anak Pelangi.
Lokasi PKM
Founder Komunitas Anak Pelangi Rahman Rumaday, mengapresiasi tim dosen dalam lembaga ARUNA IKATUO yang memilih K-Apel sebagai lokasi PKM.
Kegiatan tersebut tidak hanya bersifat jangka pendek karena akan pendampingan jangka panjang kepada ibu-ibu dan anak-anak binaan Komunitas Anak Pelangi.
“Kami sangat bersyukur dan senang dengan adanya MoU ini,” kata Bang Maman, sapaan akrab Rahman Rumaday.
Bang Maman melanjutkan, “Selama ini kami kesulitan memenuhi kebutuhan pendampingan bagi ibu-ibu, anak-anak, dan lansia akibat keterbatasan tenaga relawan.”
Kampus Lorong
Penulis buku Maharku : Pedang dan Kain Kafan ini menjelaskan bahwa melalui kerja sama itu, dosen yang biasa mengajar di kampus akan terlibat langsung dalam kegiatan di lorong dan menjadikannya seperti “Kampus Lorong”.
Kepada tim dosen ARUNA IKATUO Bang Maman memaparkan program yang ada di K-Apel, seperti Literasi Anak Juara (LAJU) Taman Literasi Qur’an (TALIQU).
Ada juga Literasi Kemandirian Ekonomi (LIKE) Literasi Budaya Rakyat (LIBUR) Beranda Literasi (BELI) Literasi Lingkungan (LILIN) Literasi Pangan Terpadu (LIPAT).
Kepada media ini, Bang Maman menjelaskan bahwa, tim dosen dari ARUNA IKATUO akan menyusun modul berbasis ragam seperti Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, dan bahasa daerah Sulawesi Selatan.
Sinergi Pelestarian Budaya
Serta modul lain yang berhubungan dengan kegiatan di K-Apel sebagai panduan ajar di K-Apel.
“Itu akan menjadi terobosan besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di komunitas Anak Pelangi,” kata Bang Maman.
Sementara itu, koordinator tim dosen Dr Dirk Sandarupa mengatakan, “Kami dari lembaga ARUNA IKATUO Indonesia akan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Komunitas Anak Pelangi (K-Apel).”
MoU ini bertujuan mendukung sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan UMKM berbasis lokal yang bernilai budaya.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan promosi produk UMKM yang di hasilkan oleh ibu-ibu K-Apel seperti kerajinan tangan, pakaian, dan makanan tradisional yang mengangkat nilai budaya lokal.
Modul Komprehensif
“Dengan demikian, Komunitas Anak Pelangi juga bisa dikenal di tingkat pariwisata,” kata Bang Maman.
Dalam aspek bahasa, Dirk juga berharap agar kerja sama ini menghasilkan modul pembelajaran yang komprehensif, meliputi berbagai bahasa untuk mendukung kegiatan di K-Apel.
“Harapan kami adalah, menciptakan masyarakat yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan melalui kolaborasi ini,” kata Dirk.
Dosen ARUNA IKATUO Indonesia yang hadir dalam kunjungan itu masing-masing: Bungatang SS MHum (Dosen UNM), Nurul Fitrah Yani SS MHum (Politeknik LP3I Makassar).
Dr Dirk Sandarupa MHum (Unhas), Filawati SS MPd (UNM), dan Ita Rosvita SS MHum (UNM).
Ketua K-Apel, Suriati Tubi, bersama sejumlah ibu-ibu K-Apel di Lorong Daeng Jakking menyambut mereka. (man)