“Melihat Nai terus mengamuk, saya mau maju, tetapi dihalangi oleh Babinsa seraya memegang saya.Dan soal ceritera pemukulan hingga jatuh itu, tidak benar karena Dia jatuh sendiri mungkin karena terlalu emosi dan licin,” tutur Sira.
“Perlu saya tegaskan, soal pengrusakan baliho serta pengancaman itu tidak benar. Dan jujur saya sampaikan tidak melihat siapa yang punya baliho,” tandas Sira.
Baca Juga :
KPU Batal Umumkan Nama Mantan Koruptor di TPS
Terpisah, Ketua DPC PDIP Takalar, Ir Andi Nur Zaelan, yang dihubungi melalui telepon, Selasa(11/2/2018), membenarkan bahwa Bonang Dg Nai adalah kader PDIP.
“Seharusnya semua pihak, terlebih kepala desa untuk mendukung upaya partai politik melakukan pendidikan politik kepada masyarakat melalui kader partai,” beber Nur Zaelan.
Menurut pria berkumis tebal yang akrab disapa Andi Elang ini, “Publik jadi ragu dengan alibi Dahlan Sira.Bagaimana mungkin Dia tidak memukul sementara sempat mengambil batu, dan kemudian beralasan tidak melihat siapa yang punya baliho.”
“Adalah hal lucu, karena semua APK itu pasti ada gambar atau minimal ada tulisan, sehingga kalau, Sira beralasan tidak melihat siapa pemilik baliho maka itu ceritera konyol,” tandas Elang.
“Yang pasti kejadian tersebut telah didengar dan disaksikan banyak orang di Dusun Panikang Lompo Desa Balangtanaya. Mereka pun siap jadi saksi kasus ini,” jelas Elang. (kin)