MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Untuk mencairkan hubungannya dengan negara-negara termasuk Australia, Jepang, dan Amerika Serikat, Pemerintah Cina melakukan perombakan kabinet.
Salah satu yang dipindahkan posisinya adalah, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian. Pria berusia 50 tahun itu kini menjadi Wakil Kepala Departemen Urusan Perbatasan dan Kelautan.
Pencopotan Zhao Lijian merupakan kelanjutan dari penunjukan mantan Dubes Cina di AS, Qin Gang, sebagai Menteri Luar Negeri Cina, yang telah menyerukan hubungan lebih sehat dengan Washington.
Zhao Lijian dinilai banyak kalangan sangat agresif dan sangat blak-blakan dalam menyampaikan retorika anti-Barat dalam pengarahan media dan menjadi kaki tangan teori konspirasi Covid-19.
Sejumlah diplomat profesional mendukung tindakan pemerintah menggeser pria ini. Namun Cina butuh waktu untuk memperbaiki kerusakan diplomatik dan ekonomi yang telah dilakukan oleh kelompok garis keras terhadap kepentingan Cina.
Berita Terkait :
Anwar Ibrahim Bilang Pemeriksaan Covid Bukan Diskriminasi Terhadap Cina
Meski bukan penurunan pangkat, namun pemindahan Zhao Lijian ke departemen lain, secara efektif akan membungkan pria tersebut.
Kelompok moderat Cina mengkritik kompetensi “prajurit serigala” termasuk Zhao masuk di dalamnya yang diejek karena lengah oleh pertanyaan wartawan Reuters tentang protes yang meletus di kota-kota besar Cina karena penguncian pandemi.
