Hanya saja, dia menegaskan bahwa yang dibatasi hanya pergerakan manusia saja. Sedangkan mobilitas baran dan jasa tetap berjalan karena kebutuhan bahan pokok di Sulut masih sangat tergantung pada daerah lain, terutama dari Sulsel.
Gas Elpiji 3 kg di Sulut misalnya, semuanya masih dari Makassar dan dipasok melalui jalur darat. Jadi tidak bisa lakukan pembatasan barang karena dampaknya bisa lebih berbahaya dari corona. Jika rakyat lapar, itu lebih berbahaya.
Baca Juga :
Pemprov Sulsel Salurkan 3 Ton Beras Untuk Warga Terdampak Covid-19
Sebagai Ketua BKPRS, Olly berjanji akan segera menyurat ke Presiden Jokowi mempertanyakan alokasi anggaran untuk Sulawesi dalam APBN-P untuk penanganan Covid-19.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan, “Kita di Sulawesi harus bahu membahu menghadapi Covid-19. Kami sudah melakukan pengawasan (OPD) pada sekitar 2000-an orang, PDP 15 orang, dan ada tiga positif.”
Sementara Gubernur Sulawesi Tengah Longko Djanggola mengaku sudah meminta isolasi terbatas diberlakukan sejak tanggal 24 Maret lalu.