GM komunikasi Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit, menambahkan, peran Dompet Dhuafa dalam mengentaskan masalah kemiskinan melalui konsep segi tiga pemberdayaan, yaitu menghilangkan kedaruratan, membangun akses, dan memperbaiki sistem melalui program-program yang diformulasikan oleh Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan platform dan perbankan guna memudahkan masyarakat berzakat salah satunya bank Jago Syariah, dengan metode pelayanan online.
Berita Terkait :
Dompet Dhuafa Ungkap Kinerja Tahunan Di IGF 2022
Pada layanan tersebut, Dompet Dhuafa menyediakan penghitungan zakat dan payment gateway berbasis teknologi dengan pemanfaatan barcode.
Head of Sharia Business Development and Product Solution Bank Jago, Agung Lesmana mengatakan, saat ini, digitalisasi menjadikan segala sesuatu menjadi mudah dan cepat.
Jago Syariah, katanya, dirancang untuk mempermudah hidup penggunanya dengan menghadirkan layanan perbankan syariah digital dengan teknologi terkini dan memiliki fitur secanggih perbankan konvensional.
Melalui Jago Syariah, lanjut Agung Lesmana, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (Pockets) serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital syariah lainnya.
Berita Terkait :
Dompet Dhuafa Gelar Festival Aksara Lontara Di Parepare
“Ke depannya, kami akan mengambil peran dalam hal menjadi platform keuangan syariah, dimana Jago Syariah sebagai wasilah (kendaraan) untuk pengumpulan zakat, infaq, dan wakaf yang akan disalurkan kepada penerima manfaat sebagai salah satu bertransformasi di era digitalisasi,” terang Agung.
Upaya digitalisasi yang dikembangkan Dompet Dhuafa ini membuahkan hasil dan meningkatkan pengumpulan zakat dan permberdayaan mustahik setiap tahunnya. Selama 2022, Dompet Dhuafa berhasil menghimpun dana senilai Rp394,31 miliar.
Rinciannya, sebesar 50 persen merupakan penghimpunan zakat, 15 persen kurban, 9 persen infak, 13 persen infak terikat, 7 persen wakaf, 4 persen CSR, dan 2 persen sosial kemanusiaan. (bas)