Dompet Dhuafa Ajak Melukis Kebaikan Bersama Illea Dan Super Volunteer

MAKASSARCHANNEL, JAKARTA Dompet Dhuafa menggelar gathering bertajuk One Fine Day, Melukis Kebaikan di Bruno Café in the Park, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022).

Kegiatan yang diadakan untuk mempererat tali silaturrahmi dengan penyambung pesan kebaikan, super volunteer ini diikuti puluhan influencer. Mereka hadir untuk mengenal lebih dalam tentang program-program kebaikan di Dompet Dhuafa, salah satunya adalah program Tebar Hewan Kurban (THK).

Gathering ini terselenggara berkat kolaborasi bersama Illea Creative didukung oleh Wardah. Hadir mengisi sesi berbagi kisah kebaikan (sharing session), Direktur Resource & Mobilization, Etika Setiawanti dan Ketua THK Dian Mulyadi.

Hadir pula, para Super Volunteer Dompet Dhuafa yang pernah ikut dalam pendistribusian hewan kurban ke polosok-pelosok. Mereka turut berbincang mengisahkan pengalamannya.

Etika Setiawanti mengatakan, Dompet Dhuafa mengusung tema #JadiManfaat pada THK kali ini. Ada tiga nilai manfaat pada pelaksanaan THK, yakni; nilai ibadah kurban itu sendiri, nilai sosial sebab distribusinya menyasar masyarakat kurang beruntung, dan nilai ekonomi.

Berita Terkait :

“Adanya THK Dompet Dhuafa telah banyak membantu kesejahteraan para peternak daerah yang sering terabaikan dan tertindas oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Etika Setiawanti.

Terkait kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sedang merebak, ia menjelaskan, “Sejak dulu, ada atau tidak adanya kasus PMK, Dompet Dhuafa telah menerapkan protokol peternakan yang ketat. Mulai dari ketentuan sesuai syariah-nya hingga kesehatan setiap hewan kurban.

“Kami bekerja sama dengan dinas-dinas terkait termasuk dinas peternakan dan kesehatan pada setiap tahapan Quality Control (QC) hewan-hewan kurban. Kami juga menggandeng dokter-dokter hewan untuk memantau kesehatan setiap hewan,”katanya.

Ketua THK Dian Mulyadi mengatakan, selain pengetatan berupa Quality Control dari panitia THK, ada juga proses pengecekan berkala, per dua pekan, oleh mitra-mitra ternak dan DD Farm di masing-masing kandang.

“Kami bekali mereka ilmu yang cukup supaya dapat melakukan QC secara mandiri,” kata Dian Mulyadi.

Berita Terkait :

Tentang harga yang hewan yang cenderung murah, Dian mengatakan, itu karena hewan dikembangkan sendiri oleh Dompet Dhuafa. Selain itu juga untuk menjangkau daerah-daerah pelosok, hewan dikirim dari mitra ternak terdekat.

“Jadi, tidak ada yang namanya mutasi atau migrasi hewan dari kota ke desa. Kami sudah melakukan pemetaan distribusi di 20 provinsi yang saat ini berkembang,” kata Dian Mulyadi.

Dikatakan pula, “Ada 10 provinsi tambahan yang kami kembangkan pemberdayaannya yang menjadi titik-titik distribuis hewan kurban. Radius paling jauh dari kandang mitra maupun DD Farm yaitu maksimal 10 kilometer.”

Fashion & Make Up Enthusiast, pemilik akun instagram @ninaseptiani menanyakan cara pekurban tahu kalau hewannya sudah dipotong, sehingga bisa melakukan pemotongan kuku maupun rambut.

Merespons pertanyaan tersebut, Dian mengatakan, para pekurban akan mendapatkan notifikasi secara online yang cepat dan tepat. Sejak dua tahun terakhir, Dompet Dhuafa telah memberlakukan sistem notifikasi secara online. Saat ini sistem kami sudah lebih rapi dibanding tahun sebelumnya. Bahkan kami merancang, manakala pembelian hewan sudah diproses, maka pekurban sudah mendapatkan pemberitahuan di mana hewan kurbannya akan disembelih dan didistribusikan.

Berita Terkait :

“Nanti pada pelaksanaan hari H, juga akan mendapatkan notifikasi bahwa hewan kurbannya sudah dipotong. Sehingga para pekurban sudah bisa melakukan potong kuku,” katanya.

Beberapa super volunteer seperti Dini Andromeda, Olif Akira, dan Aliah Sayuti ikut bercerita kesannya dalam melakukan distribusi THK di pelosok-pelosok negeri.

Dini bercerita, saat di Ambon, ia bertemu dengan keluarga yang sudah tujuh tahun tidak lagi merasakan daging. Dompet Dhuafa datang benar benar membawa kebahagiaan bagi keluarga ini dan warga sekitarnya. Ia juga menceritakan bagaimana ia dan tim THK harus menyeberangi lautan untuk sampai di titik distribusi.

“Satu kebersyukuran akhirnya saya bisa terlibat dengan Dompet Dhuafa menyalurkan kurban ke warga yang sudah sangat lama sekali tidak merasakan daging kurban,” ucap Dini.
Pemilik akun @aliahsayuti, Aliah Sayuti juga berkisah, ikut menyaksikan distribusi di Pulau Manipa, Serang bagian barat. Itu menjadi pengalamannya yang sangat luar biasa.

“Saat itu, saya saltum (salah kostum). Terbayang saat itu saya naik perahu ketinting 3,5 PK naik sambil bawa koper. Ternyata pas turun lautnya lagi surut, jadi dari dermaga sampai ke pulau ini harus berjalan jauh,” kisahnya.

Berita Terkait :

Olif Akira yang ikut distribusi di pegunungan mengaku, sangat terkesan karena di lokasi tidak ada listrik. Momen itu baginya adalah pengalaman sangat berharga karena bisa bertemu dengan keluarga dan orang-orang yang ramah.

Menurutnya, para penerima manfaat di wilayah tersebut sampai terharu karena Dompet Dhuafa bersedia hadir untuk melakukan kurban di sana.

Usai berbagi kisah, Illea Creative mengajak para penyambung pesan kebaikan melakukan kegiatan melukis hewan kurban pada gerabah. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *