MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Bupati Andi Utta janji bela guru Bulukumba jika ada kriminalisasi dalam kaitan menjalankan tugas.
Andi Utta, sapaan akrab Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyampaikan dukungan itu ketika membuka Konferensi PGRI Bulukumba di Hotel Agri.
Pada Konferensi PGRI Bulukumba yang berlangsung, Selasa, 29 April 2025, itu Bupati Andi Utta berjanji memberi dukungan maksimal kepada PGRI.
Pengurus PGRI yang bakal terbentuk, Bupati Andi Utta minta agar segera menyiapkan naskah kerja sama antara PGRI Bulukumba dengan Polri dan Kejaksaan.
Tak Ada Kriminalisasi Guru
“Itu penting, agar ke depan tidak ada lagi kriminalisasi para pendidik. Pemerintah daerah akan berada di pihak PGRI kecuali soal pelecehan seksual,” tandas Bupati Andi Utta.
Dia menambahkan, “Kalau guru memberi sanksi kepada murid dengan mencubit atau pukul pakai penggaris tidak perlu dikriminalisasi.”
Kepada orang tua murid yang melakukan kriminalisasi kepada guru, Andi Utta menegaskan tidak akan mentoleransi anak mereka sekolah di Bulukumba.
Bupati Bulukumba mengenang masa-masa sekolah dulu di SD sering juga mendapat pukulan rotan, tapi jadi bupati dan bisa jadi orang.
Andi Utta berterima kasih kepada pengurus lama yang telah mengemban amanah dengan berbagai capaian.
Berperan Lebih Luas
Semoga kepengurusan PGRI periode berikutnya dapat lebih dibenahi dan keterwakilan masyarakat di Senayan dengan PGRI menjadi ujung tombaknya.
Harapan kepada pengurus baru PGRI Bulukumba yang akan terpilih adalah, sukses kepemimpinan tidak dimaknai suksesi politik.
Selain itu, PGRI bisa memajukan pendidikan di Bulukumba dan bekerja lebih baik lagi.
Andi Utta juga minta PGRI harus mengambil peran lebih luas pada ketahanan pangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sektor pendidikan.
Selain memberi dukungan maksimal melalui kebijakan yang akan ditempuh pemerintah daerah dan PGRI menjadi ujung tombak di semua aspek kehidupan.
Teruji Kehandalan
Sekretaris Umum, Dr Abdi MPd mewakili ketua dalam sambutannya mengatakan, setiap kali konferensi ada tiga hal yang jadi pembicaraan.
Tiga hal itu adalah, mendengarkan evaluasi program kegiatan kepemimpinan dalam lima tahun lalu.
Kedua membicarakan program yang akan dijalankan dalam lima tahun akan datang. Ketiga adalah suksesi kepemimpinan.
Selama konferensi ini tentu ada dinamika yang dibawa dari aspirasi peserta dan semua itu diserahkan tantangan organisasi kepada pengurus baru.
Para pengurus baru yang terpilih nanti tentu mereka teruji kehandalan pada dunia pendidikan dan punya visi luas tentang masa depan untuk bersama bersinergi berkolaborasi dengan pemerintah Bulukumba.
PGRI Bulukumba harus solid bersama dengan pemerintah daerah dan Forkofimnda berkolaborasi menyukseskan program pemerintah kabupaten.
457 Peserta
Ketua PGRI Kabupaten Bulukumba masa bakti 2019-2024, Drs Sahiruddin MPd, pada sambutannya menegaskan, kehadiran Bupati Bulukumba di tengah peserta Konferensi PGRI memberi isyarat bupati cinta pendidikan yang mencerdaskan generasi bangsa.
Bupati Bulukumba sangat peduli dan penuh perhatian pada PGRI, sehingga organisasi ini bisa jadi front terdepan menjaga dan menyukseskan dan mendukung program termasuk ketahanan pangan, katanya
Ketua Panitia Konferensi PGRI Bulukumba Hj A Hamrina Andi Muri SPd MSi dalam laporannya mengatakan, sebanyak 457 peserta ikut konferensi.
Mereka berasal dari pengurus PGRI Kab Bulukumba, PGRI Provinsi Sulsel, cabang dan ranting PGRI di Bulukumba, perangkat kelengkapan organisasi lainnya.
Konferensi sehari yang berlansung di Hotel Agri Bulukumba itu mengusung tema, Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas.
Pada prosesi konferensi Kabupaten Bulukumba, PGRI Provinsi Sulsel mengutus pengurus di antaranya: Sekretaris Umum Dr Abdi MPd; Wakil Sekretaris Umum II Dra Hj Salmiah MPd.
Ketua Biro Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pendidikan Sunardi SPd; Komunikasi dan Informasi Dr Muhammad Yahya MSi;
Pemberdayaan Perempuan Hus Irmawati Usba SPd, Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi Haeruddin SPd MPd, Jusri Adi SIP MSi Pengurus APKS PGRI Provinsi Sulsel. ***
