BBGP Sulsel Serahkan Bantuan Untuk Korban Bencana Banjir Luwu

BBGP Sulsel menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sabtu, 25 Mei 2024

MAKASSARCHANNEL, BELOPA – Balai Besar Guru Penggerak, BBGP Sulsel serahkan bantuan untuk korban bencana banjir Luwu, Sulawesi Selatan.

Bantuan diserahkan oleh Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan BBGP Sulawesi Selatan Hj Suryani Harisman kepada Sahidin, Sabtu (25/5/2024).

Sahidin, salah seorang sekolah dasar di Kampung Borong, Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, yang terkena musibah.

Bantuan itu selanjutnya diteruskan kepada warga lain yang jadi korban bencana banjir di lokasi tersebut.

Kabag Umum BBGP Sulawesi Selatan Drs Harisman mengatakan, bantuan yang diserahkan oleh Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan itu merupakan donasi karyawan BBGP Sulsel.

Mengungsi Ke Bukit

Sahidin berkisah, malam kejadian, dia bersama keluarganya mengungsi ke bukit di belakang rumahnya, saat air luapan Sungai Kaili di depan rumahnya sudah setinggi lutut orang dewasa.

Menurut Sahidin, hujan deras turun sejak menjelang Magrib. Sekitar pukul 8 malam, sungai sudah meluap. Sementara hujan masih berlangsung dengan intensitas tinggi.

Saat itulah Sahidin bersama keluarga meninggalkan rumah karena aliran air sungai makin kencang. Air mengalir seperti ombak.

“Air sungai seperti ombak menghantam rumah, sehingga kami lari ke gunung,” kata Sahidin.

Saat ini, di atap rumah Sahidin masih ada sisa lumpur yang terbawa air sungai.

Dia menggambarkan luapan air sungai mencapai plafon rumah. Tak heran jika tak satu pun barang yang selamat. Semua tersapu banjir.

Korban bencana banjir Luwu di Kampung Kaili Larompong Selatan

Kisah Hasri yang tinggal sekira 40 meter dari kediaman Sahidin tak kalah tragisnya.

Rumah bersama isinya tersapu banjir yang sangat mengerikan. Yang tersisa hanya fondasi rumah yang kini dia tempati membangun tenda sementara.

Dia mengaku sudah puluhan tahun tinggal di tempat itu dan baru kali ini melihat Sungai Kaili di depan rumahnya meluap seperti itu.

Dia juga menceritakan kisah tragis tetangganya. Ibu dan seorang anaknya tewas tersapu banjir gegara tetap bertahan di atas rumah saat air luapan sungai makin tinggi.

Naik Ke Plafon Rumah

Ketika semua warga sudah meninggalkan rumah, perempuan itu bersama anaknya justru naik plafon rumah. Mengabaikan ajakan tetangganya.

Tetapi akhirnya ibu bersama anaknya itu, tewas tersapu banjir. Rumah tempatnya berlindung bersama isinya tersapu banjir. Yang tersisa hanya fondasi rumah.

Hasri mengaku hanya bisa pasrah. Kebunnya pun belum sempat dia lihatsetelah bencana menimpa mereka.

“Kami hanya menerima bantuan sumbako (maksudnya Sembako),” kata Hasri menerawang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *