MAKASSARCHANNEL, Makassar — Paguyuban Transmigrasi Sulselbar menggelar reuni ke-3 di Aula Balai Transmigrasi Baddoka Makassar, Sabtu (14/12/2024).
Reuni ke-3 Paguyuban Transmigrasi Sulselbar berlangsung semarak karena dihadiri para purnabakti pegawai Transmigrasi Sulselbar beserta keluarga.
Reuni para stakeholder dan purnabakti Dinas Transmigrasi ini, sekaligus dirangkaikan dengan peringatan Hari Bakti Transmigrasi dengan mengangkat tema reuni “Mempererat Silaturahmi dan Mendorong kebangkitan Transmigrasi yang Berkualitas”.
Ketua panitia reuni, Ir. Andi Hasdullah MSi kepada media mengatakan bahwa reuni ke-3 Paguyuban Transmigrasi ini tidak hanya memperkuat silaturrahmi para anggota akan tetapi kita mengirim pesan kepada pemerintahan Prabowo khususnya kementerian Transmigrasi pada Kabinet Merah Putih agar kiranya program transmigrasi ke depan semakin berkualitas sehingga benar-benar kehadirannya membawa kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat.
“Tentu pendekatan transmigrasi saat ini perlu disesuaikan dengan kondisi saat ini terutama memperhatikan aspek inklusif para transmigran dengan penduduk lokal, pemukiman transmigrasi dan kawasan sekitarnya untuk maju dan berkembang bersama (no one left behind),” ungkapnya.
Lebih lanjut Andi Hasdullah yang juga mantan Kadis Pengelolaan Lingkungan Hidup Sulsel ini menyampaikan untuk penanganan transmigrasi khususnya di Sulselbar dilakukan revitalisasi lokasi transmigrasi yang sudah ada dan masih bermasalah (lokasi PTA) salahsatunya adalah revitalisasi lokasi kawasan permukiman LARA- Malangke Timur, Malangke Barat kab Luwu Utara.
“Lokasi itu tak mampu berkembang karena terjadi kebanjiran permanen akibat meluapnya air Sungai Rongkong. Jadi disitu butuh perbaikan bendungan dan fasilitas sarana dan prasarana lainnya,” paparnya.
“Untuk itu, Kita minta perlunya identifikasi masalah dan usul rekomendasi penanganannya,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Transmigrasi Sulselbar Ir. Muh Tamzil dalam sambutan mempertegas pendekatan transmigrasi ke depan agar aspek sosiologi diperhatikan.
Pentingnya aspek sosiologi para transmigran ini perlu diperhatikan karena kita tidak semata memindahkan orang, akan tetapi harus melihat kondisi sosial yang ada pada wilayah tujuan, kondisi ekonomi untuk memastikan tidak adanya kesenjangan ekonomi dan kecocokan budaya pada wilayah asal dan wilayah tujuan,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Sulsel Dr. Jayadi Nas yang hadir juga menegaskan perlunya penguatan kualitas penyelenggaraan transmigrasi di Sulsel mulai dari rekrutmen transmigran yang baik, permukiman yang clean and clear dan growth serta inklusif dengan semua pihak yang terkait.
“Penerimaan dan pelibatan masyarakat setempat harus dilibatkan sehingga benar-benar tercipta tidak hanya menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru tapi tercipta kehidupan harapan baru yang aman dan bersinergi untuk semua,” ungkapnya.
“Dalam mengelola ketransmigrasian pimpinan harus turun lapangan melihat langsung kehidupan para transmigran untuk memberikan solusi berbagai permasalahan dan tidak hanya mendengan laporan bawahan,” tegas Jayadi Nas.
Para peserta reuni yang terdiri dari purnabakti, keluarga, Kepala Dinas, Kepala Balai beserta staf secara bersama-sama mengucapkan selamat Hari Bhakti Transmigrasi yang ke-74, Semoga program transmigrasi terus pendorong akselarasi percepatan pembangunan daerah yang didokumentasikan melalui video.