MAKASSARCHANNEL, PALOPO – Sebanyak 50 peserta ikut Workshop menulis berita Sejarah Budaya Tana Luwu. Mereka adalah siswa dan mahasiswa, se Kota Palopo.
Komunitas Arung Sejarah Budaya Sawerigadig atau Komunitas Sawerigading yang melaksanakan kegiatan yang berlangsung di Warkop Kampung Pisang (Kampis).
Kegiatan bertema “Penguatan Literasi Sejarah Budaya Generasi Muda Tana Luwu Menuju Indonesia Emas 2045,” ini berlangsung berkat bantuan beberapa pihak.
Bantuan itu berasal dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Salah satu tujuan workshop adalah upaya menumbuhkan kecintaan dan meningkatkan pemahaman generasi muda terkait sejarah dan nilai-nilai budaya, khususnya diTana Luwu.
Ketua Komunitas Sawerigading, Idwar Anwar, mengatakan, pembawa materi pada workshop tersebut, Ikhwan Ibrahim, wartawan senior Palopo Pos.
Praktik Menulis Berita
Untuk lebih menguatkan maksud dan tujuan kegiatan ini, peserta melakukan praktik menulis berita sejarah budaya Tana Luwu.
Idwar berharap melalui kegiatan tersebut, generasi muda dapat mengeksplorasi khazanah sejarah budaya Tana Luwu, menuliskan dan menyebarkannya, khususnya melalui Media Digital.
“Dengan begitu, khazanah sejarah budaya Tana Luwu dapat terekspos ke seluruh dunia dan dapat dinikmati masyarakat dunia,” kata Idwar Anwar.
Penulis novel La Galigo ini menjelaskan, tujuan lain kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda akan pentingnya membangun dan meningkatkan kemampuan literasi dalam membangun bangsa berbasis sejarah dan nilai-nilai budaya lokal menuju Indonesia Emas 2045.
“Termasuk juga memperkenalkan generasi muda akan khazanah sejarah budaya sebagai kekuatan masa lalu untuk kekinian dan masa depan. Mendekatkan generasi muda dengan khazanah sejarah budaya Tana Luwu dengan menuliskannya dalam berbagai bentuk tulisan, baik berita, artikel maupun karya fiksi,” tutur Idwar.
Edo sapaan akrab Idwar Anwar, mengatakan, kegiatan ini dapat membangkitkan imajinasi dan kreativitas generasi muda dalam mengembangkan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan literasi sejarah budaya sebagai penguat karakter bangsa dan
membangkitkan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua Komunitas Sawerigading ini berharap, generasi muda mampu memahami akan pentingnya membangun dan meningkatkan kemampuan literasi dalam membangun bangsa berbasis sejarah dan nilai-nilai budaya lokal menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan demikian, generasi muda memahami khazanah sejarah budaya, khususnya Tana Luwu, yang dapat menjadi kekuatan masa lalu untuk kekinian dan masa depan.
“Kesadaran, kecintaan dan kepedulian generasi muda terhadap sejarah budaya diharapkan akan tumbuh dan semakin kuat, melalui penulisan ulang dalam berbagai bentuk tulisan, baik berita, artikel maupun karya fiksi,” turut Edo.
Fakta itu menurut Edo, akan memunculkan ide-ide kreatif dalam mengembangkan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan literasi sejarah budaya sebagai penguat karakter bangsa dan membangkitkan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan menuju Indonesia Emas 2045. (ade)