MAKASSARCHANNEL.COM – Astra Financial bekerja sama dengan FIFGROUP hadirkan Meet and Greet dengan Shin Tae Yong (STY) di Jakarta.
Sebagai informasi, Astra Financial merupakan salah satu sponsor resmi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia.
Dalam acara pekan lalu itu, pelatih Timnas STY membagikan pengalaman sebagai pelatih, filosofi kepelatihan, hingga pesan pengelolaan keuangan bagi atlet.
Di momen itu tiga pemain Timnas mendamingi Shin Tae Yong, masing-masing; Witan Sulaeman, Wahyu Prasetyo, dan Hokky Caraka. Mereka juga membagikan kisah perjalanan karier dan kehidupan pribadi.
Group Function Co-Leader Communications and ESG Astra Financial, Yulian Warman, mengatakan acara itu persembahan Astra Financial untuk berbagi pengalaman.
Sarana Berbagi Pengalaman
“Acara ini kami persembahkan sebagai sarana berbagi pengalaman dari salah satu sosok pelatih yang kini dikenal baik oleh masyarakat Indonesia,” kata Yulian Warman.
Dia juga mengtakan, ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengetahui tentang kehidupan pribadi STY, termasuk bagaimana mengelola kehidupan finansialnya.
Mengawali acara, STY menyebutkan, Timnas Indonesia telah mengalami perubahan total.
“Saat awal saya menjabat sebagai pelatih, kelemahan dari para pemain timnas adalah kurang disiplin, sering terlambat, dan lamban,” kata STY.
Kelemahan lain menurut STY terkait mental. Saat melihat lawan yang bermain bagus, mereka langsung mudah menyerah.
“Kini, perlahan-lahan semuanya dibenahi dan mengalami peningkatan yang signifikan, sekitar 90 persen lebih baik dibandingkan saat saya mulai melatih,” kata STY.
Mengutamakan Attitude Pemain
Pelatih asal Korea itu menekankan bahwa attitude merupakan faktor utama dalam menilai pemain.
Menurut STY, atlet dengan attitude yang baik akan lebih mudah dikembangkan dibandingkan dengan atlet yang memiliki attitude buruk atau melawan.
Melalui bimbingan STY, saat ini Timnas Indonesia telah menunjukkan performa yang lebih baik di berbagai ajang.
Pola pelatihan STY diapresiasi para pemain. Witan menyatakan bangga sebagai bagian dari Timnas Indonesia.
“Ini adalah impian saya sejak kecil untuk membela Timnas Indonesia di kancah dunia. Tentu, butuh kerja keras dan mematuhi instruksi pelatih,” kata Witan.
Wahyu Prasetyo juga merasakan kebanggaan serupa karena mendapat kesempatan belajar lebih banyak dengan sistem kepelatihan STY yang sangat baik.
“Di bawah bimbingan coach STY, saya banyak belajar sebagai pemain profesional. Selain metode pelatihan yang sangat baik, tim juga mendapatkan motivasi yang tinggi,” ujar Wahyu.
Hokky Caraka juga juga menyatakan, “Orang tua saya sangat bangga, dan saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan dilatih oleh coach STY yang memiliki segudang pengalaman sebagai pemain profesional.”
Mengelola Finansial
Dalam program yang sama, para peserta Meet and Greet juga mendapatkan kesempatan untuk mengulik bagaimana STY mengelola finansialnya.
Isu ini berkaitan dengan kondisi atlet Indonesia yang tidak jarang mengalami kesulitan di masa tua.
Menurut STY, sebagai mantan pemain sepak bola profesional dan pelatih sukses saat ini, penting bagi pemain memahami pengelolaan finansial yang baik dan cermat.
“Kita semua tahu bahwa karir pemain sepak bola tidak berlangsung lama, sehingga penting bagi para pemain untuk memahami bagaimana mengelola finansial mereka,” kata STY.
“Saya pribadi mengalokasikan 40 persen dari pendapatan saya untuk produk investasi. Ini adalah salah satu cara memastikan keuangan yang baik di masa depan,” kata STY.
Peserta acara memanfaatkan kesempatan untuk bertanya langsung kepada STY dan ketiga pemain.
Selain itu, STY juga membuka kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan tanda tangan pada jersey sepak bola Timnas Indonesia yang menjadi merchandise spesial acara tersebut. (re)
