GURU Penggerak sudah jamak terdengar di dunia pendidikan. Begitu pula Sekolah Penggerak telah lazim diperbincangkan. Khususnya bagi pemerhati pendidikan di semua kabupaten/ kota.
Belum lama ini, seorang kepala sekolah di Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan inovasi. Meluncurkan Program Siswa Penggerak. Layak mendapat apresiasi.
Kepala SD Inpres 58 Banteng Kabupaten Kepulauan Selayar, Hasruddin SPd MPd menggagas Program Siswa Penggerak tersebut.
Hasruddin terobsesi, semua elemen di sekolah seharusnya bergerak di era transformasi teknologi untuk akselerasi pendidikan.
“Ini bisa menjadi gambaran pendidikan di masa datang,” kata Hasruddin di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Selayar, belum lama ini.
Inspirasi Kurikulum Merdeka
Hasruddin mengaku terinspirasi dari implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri. Yakni mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.
Menurut Hasruddin, dalam setiap kelas, ada saja murid yang memiliki kemampuan akademik melebihi teman sekelasnya.
Siswa seperti itu biasanya punya banyak teman bermain. Dari situ muncul ide menggulirkan Program Siswa Penggerak.
Melalui inovasi Siswa Penggerak itu, Hasruddin ingin memaksimalkan potensi murid berkemampuan akademik di atas rata-rata itu dengan cara berbagi.
Hasanuddin memberi kesempatan kepada murid yang memiliki kemampuan akademik di atas rata-rata di kelasnya, memandu teman-temannya belajar.
Mereka belajar berkelompok. Satu di antaranya adalah, Siswa Penggerak. Dia memimpin teman-temannya beraktivitas di kelompok belajar itu.
Hasanuddin mengaku, banyak belajar dari pengalaman sebagai guru yang sekarang mendapat amanah menjadi kepala sekolah.
Menjadi Inspirator
Siswa biasanya lebih mudah belajar jika melakukan bersama teman seusianya. Meski belajarnya terlihat seperti bermain, tetapi sangat efektif menyampaikan pesan.
“Anak yang memiliki kemampuan akademik di atas rata-rata itu diberi kesempatan membimbing teman sekelasnya belajar bersama untuk meningkatkan kemampuannya,” kata Hasruddin.
Intinya, melalui skema Siswa Penggerak itu, murid yang lebih mampu secara akademik “mengajar” temannya di SDI Benteng 58 Selayar yang masih kurang atau lambat memahami pelajaran.
Melalui konsep Siswa Penggerak ini murid akan lebih fokus belajar sehingga memahami pelajaran.
Siswa Penggerak juga menjadi inspirator bagi teman-temannya. Dia bisa mengarahkan temannya dalam berkegiatan.
Menurut pengamatan Hasanuddin, siswa yang memiliki kelebihan selalu tertarik dan tertantang untuk berbagi tentang banyak hal dengan teman-temannya.
Belajar Jadi Pemimpin
Murid seperti itu sebaiknya diberi kesempatan agar bisa lebih awal menjadi pemimpin. Minimal menjadi pemimpin bagi teman-teman di kelompoknya.
Launching Siswa Penggerak dilakukan, Maret 2024 dan mulai menjalankan agenda, semester pertama tahun ajaran 2023/2024.
Saat ini, SDI Benteng 58 Selayar memiliki 283 peserta belajar. Mereka dibagi dalam 13 rombel.
Sebagai langkah awal, saat ini ada 16 murid mendapat amanah sebagai Siswa Penggerak. Mereka berasal dari kelas tiga hingga kelas enam.
Rinciannya, enam dari kelas 6, empat dari kelas 5, empat dari kelas 4, dan dua orang dari kelas 3.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Pendidikan Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Iskandar SPd MPd, merespons positif inovasi Kepala SDI Benteng 58 Selayar, Hasanuddin.
Iskandar mengatakan, Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda mengapresiasi setiap inovasi di bidang pendidikan, termasuk Siswa Penggerak yang dicetuskan Kepala SDI Benteng 58 Selayar. ***
*) Muhammad Rusdy Embas, Pemimpin Redaksi MAKASSARCHANNEL.COM