MAKASSARCHANNEL.COM – Sebelum melancarkan aksinya, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Lukman, ternyata meninggalkan surat wasiat untuk ibunya.
Hal itu diungkapkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, saat konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar (29/3/2021) sore.
“L sempat tinggalkan wasiat kepada orang tuanya. Isinya, yang bersangkutan pamit, siap untuk mati syahid,” kata Jenderal Listyo.
Hasil identifikasi dari pelaku lanjut Jenderal Listyo, Lukman melancarkan aksinya bersama sang istri berinsial YSR. Keduanya dapat dikenali, setelah tim DVI memperoleh hasil sidak jarinya.
“Pelaku berinisal L dan perempuan inisal YSR. Keduanya pasutri dan terindentifikasi dan sidik jarinya,” ujar Kapolri.
Berita Terkait :
Bom Depan Gereja Katedral Makassar Lukai 9 Warga, 1 Tewas
Jenderal Listyo mengungkapkan, sekitar enam bulan lalu, pasangan ini dinikahkan oleh Risaldi, tersangka teroris yang tewas saat hendak ditangkap di Villa Mutiara, Januari lalu.
“Keduanya, beberpa bulan lalu, enam bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi yang sudah ditangkap pada Januari yang juga kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan pernah terlibat operasi di Jolo Filipina Tahun 2012,” ungkap Kapolri.
Jolo adalah munisipalitas yang terletak di provinsi Sulu, Filipina. Pada tahun 2010, kelompok ini memiliki populasi sebesar 140.307 jiwa dan 12.814 rumah tangga.
Aksi bom bunuh diri Lukman bersama istrinya YSR berlangsung di Gereja Katedral Makassar, Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Minggu kemarin. Akibat aksi nekat itu, keduanya tewas di lokasi kejadian. (din)