Wagub Pertanyakan Data Buta Aksara di Sulsel

Wagub mencontohkan data angka kemiskinan yang juga pernah dipersoalkan karena fluktuasinya seperti mengikuti tahun pembuatannya. Jika tahun ganjil misalnya, maka kenaikan data angka kemiskinan tinggi tetapi jika tahun genap kenaikan angka kemiskinan justru rendah.

Andi menyebut perlu dilakukan sinkronisasi data buta aksara ini agar idak terjadi kesalahan dalam membuat keputusan.

“Kami menggunakan data berbasis by name by address sehingga datanya akurat dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Sudirman mengingatkan.

Baca Juga :
Sidak Lapas Perempuan Sungguminasa, Petugas Temukan Ini

Wagub memuji Kadis Pendidikan Sulsel yang dinilainya inovatif dan banyak terobosan dalam memajukan pendidikan di Sulsel.

“Saya baru saja dibisiki kadis pendidikan, pentingnya membuat PAUD khusus Islam. PAUD Islam Terpadu,” katanya.

Seminar ini menampilkan pemicara masing-masing Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Dr H Abdul Kahar, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo SH, Prof Dr Syamsul Bahri Gaffar (Guru Besar Universitas Negeri Makassar), dan Prof Dr Muh Yunus (Guru Besar Universitas Bosowa Makassar). (ira)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *