MAKASSARCHANNEL.COM – Career Development Center (CDC) Universitas Bosowa (Unibos) Makassar mendapat bantuan Fasilitas Pelaksanaan Tracer Study dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Kemendikbud-Ristek).
Dalam surat edaran Kemendikbud-Ristek bernomor 2628/E2/WA.01.04/2021 disebutkan, Unibos tercatat sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang dinyatakan lolos seleksi untuk mendapatkan dana Bantuan Program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study Tahun 2021.
Rilis yang diterima media ini, menyebutkan, Unibos akan diundang dalam pertemuan terkait pemantapan pelaksanaan program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study serta penjelasan mengenai mekanisme penyaluran dana bantuan yang akan dilakukan melalui kontrak kerja sama antara Direktorat Pembelajaran dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unibos Dr Abdul Haris Hamid, SH MH yang akan menindak lanjuti dan menandatangani program Bantuan Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study Tahun 2021.
Rektor Unibos Unibos Prof Dr Saleh Pallu M.Eng mengaku sangat bersyukur karena Unibos kembali mendapatkan prestasi dari 200 lebih perguruan tinggi Unibos masuk dan mendapatkan dana Hibah yang akan dipergunakan untuk pengembangan institusi.
Berita Terkait :
Pengen Jadi Bos? Kuliah Di Unibos!
“Ini bukti, Unibos mampu bersaing dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia. Kami juga sangat mengapresiasi ke WR III bagian kemahasiswaan Unibos,” kata Prof Saleh Pallu.
Sementara itu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unibos Dr Abdul Haris Hamid, SH MH mengatakan, “Career Development Center Unibos telah 3 kali berturut-turut mendapatkan prestasi seperti dana hibah ini. Kami banyak didatangi oleh perguruan tinggi yang lain untuk study banding mengenai tracer study kami. Hasilnya, mereka juga mendapatkan dalam program dana hibah ini sebab mereka menerima saran dari Unibos,” katanya.
Kepala Lembaga CDC Unibos, Dr Lukman setiawan, S.Si S.Psi S.E MM menambahkan, “Tracer study sesuatu yang penting dalam dunia perguruan tinggi di mana dalam program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang diutamakan itu adalah serapan mahasiswa.” (her)
