“Ini juga membuktikan bahwa berbagi itu ternyata menyenangkan. Terbukti dengan keceriaan siswa dan orang tua mereka usai berbagi. Gebrakan ini jangan berhenti di sini. Bisa dibuat semacam agenda rutin. Bahkan bisa menjadi tradisi di cabang. Kita mulai dari sini dan berikrar dalam hati, bahwa olahraga bukan semata prestasi akan tetapi juga apresiasi,” kata Bang Maman yang juga penulis buku Mahar : Pedang dan Kafan ini.
Di sela-sela sharing sessions, Rahman Rumaday mengapresiasi beberapa siswa yang paling banyak tadarus Alquran selama 15 hari Ramadan. Apresiasi itu diberikan berupa bingkisan dan sejumlah uang.
Siswa yang berhak mendapatkan apresiasi itu adalah Muh Raihan Ramzi Raja Wibowo (20 Juz), Annisa Fitry Ramadhani (17 Juz), Saskia Vebiola (15 Juz), dan Nadin Aprilia Azzahrani (14 Juz).
Bang Maman berharap, semua siswa Tapak Suci Cabang Parang Tambung dan Maccini Sombala bisa khatam Alquran sampai akhir Ramadan.
Baca Juga :
500 Atlet Ikut Turnamen Pencak Silat Tapak Suci Cup VI Di UIN Alauddin Makassar
Sementara itu Lurah Maccini Sombala Saddam Musma yang juga Pembina Tapak Suci Maccini Sombala, memotivasi siswa, pelatih, dan orang tua siswa tetap menjaga kebersamaan dan kekompakan sehingga kekeluargaan tetap terjalin dengan baik diantara kita semua.
Saddam berharap Tapak Suci Cabang Maccini Sombala dan Parang Tambung menjadi garda terdepan dalam penanganan sosial kemasyarakatan, sehingga sikap peduli terhadap sesama semakin terjalin tanpa memandang status seseorang.
“Siapa pun itu yang mengalami kesusahan di sekitar kita, harus kita punya empati untuk bisa membantu dan meringankan bebannya,” kata saddam berharap. (man)