MAKASSARCHANNEL.COM – Banyak hal yang terungkap pada saat Bimbingan Teknis (Bimbingan Teknis) Satu Sapi Satu Kepala Keluarga yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Takalar, Minggu (15/12/2019) dan Senin (16/12/2019), di Hotel Phinisi, Jl Lamaddukelleng Buntu Makassar.
Saat sesi tanya jawab banyak pertanyaan muncul seputar mekanisme pembagian sapi tahun 2020. Yang menarik dari sekian penanya adalah, pertanyaan atau lebih tepatnya keluh kesah dari Seklu Takalar Lama, Rajab.
Menurut Rajab, masyarakat (petani) Takalar sangat dirugikan dengan adanya mesin panen Combine yang banyak didatangkaan dari luar Kabupaten Takalar. Bahkan, datang dari Kabupaten Sidrap untuk memanen padi.
“Setelah mesin panen combine selesai memanen dan membawa pergi keuntungan, maka yang tinggal adalah kerusakan jalan tani. Olehnya itu harus ada kesepakatan semua pihak agar jangan lagi ada combine dari luar yang beroprasi di Takalar,” pinta Rajab.
Baca Juga :
Bebas Dari Rutan, Kivlan Jadi Tahanan Rumah
Sekdis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar, Ir Ikbal, sebelum menutup Bimtek mengungkapkan bahwa sesuai data jumlah keseluruhan mesin panen combine berbagai tipe di Takalar sebanyak 90 buah. Sehingga sangat penting dibuat regulasi, namun sebelumnya perlu didata kembali oleh penyuluh agar diketahui persis keberdaan combine tersebut.
Usai menutup Bintek, Ikbal kepada media ini mengatakan, “Melihat fakta lapangan, jumlah 90 mesin panen combine, lebih dari cukup. Bahkan over, sehingga pemiliknya hanya beroperasi satu minggu atau kurang, sudah istirahat karena tidak ada lahan penen.”