Karena tidak mau memukul keras, polisi memukul tangan Aan pakai balok sehingga tangan Aan membiru. Usai dipukul balok, lakban ditangan Aan dilepaskan. Setelah itu, Aan dibawa oleh KH menggunakan mobil ke Polres Bantaeng dan langsung dimasukkan ke dalam sel tahanan. Sedangkan Sugianto masih tinggal di Pos Polisi.
Sekitar pukul 04.00 Wita, setelah salat Subuh, Sugianto dibawa polisi masuk ke dalam sel tanahan tempat Aan berada. Aan melihat Sugianto dalam keadaan babak belur dan luka pada bagian betis dan lutut atas kanan yang diduga luka tembak. Luka tersebut terlihat tidak terjahit, hanya dibalut perban.
Baca Juga :
Siap-Siap, Tarif Listrik 900 VA Bakal Naik
Hampir satu jam, dalam tahanan, Sugianto terus berteriak kesakitan. Aan yang melihat seorang polisi di depan ruangan memelas meminta obat, namun polisi tersebut hanya mengatakan biarkan saja mati seorang pencuri.
Lalu seorang penjaga sel memberikan satu biji obat Amoxilin, namun obat yang diberikan
dimuntahkan kembali, seolah tubuh Sugianto tidak mau menerima obat tersebut. Sugianto terus berteriak kesakitan, luka pada bagian lututnya terus mengeluarkan darah berwarna hitam kental. Melihat Sugianto mengalami pendarahan, Aan berteriak kepada petugas agar segera membawa Sugianto ke rumah sakit.
Kemudian seorang polisi meminta salah seorang tahanan untuk mengangkat Sugianto ke
dalam mobil. Saat itu, langit sudah mulai terlihat cerah, kira – kira pukul 05.00 – 06.00 wita. Seorang tahanan yang mengangkat Sugianto, mengatakan, setelah naik di mobil, Sugianto terlihat sudah tidak sadarkan diri, meski sempat dibangunkan.













