MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR –Rumah Zakat Sulsel maulid bersama lansia lorong halaman Gaddeta Jl Daeng Tantu, Rappokalling, Tallo, Makassar.
Undangan maulid yang berlangsung, Selasa (17/9/2024) itu, duduk lesehan di lorong beralaskan plastik menyimak hikmah maulid yang disampaikan Ustadz Fatullah.
Sejak pagi, relawan Rumah Zakat sudah sibuk melayani warga. Mereka membagikan air bersih kepada warga di Jl Daeng Tantu, Makassar.
Relawan Rumah Zakat Sulsel, Wahyudiana, mengatakan, kemarau panjang di Kota Makassar menyebabkan pasokan air bersih ke rumah warga kurang.
“Untuk itu, Kami Relawan Rumah Zakat berinisiatif membagikan air bersih pagi ini bagi warga Jl Dg Tantu sebanyak 5000 liter air bersih,” ungkap ayu, sapaan akrab Wahyudiana.
Program Sedekah Air
Menurut Ayu, Rumah Zakat sudah menyalurkan air bersih kepada warga, sejak Agustus 2024 lalu.
“Khusus pada hari ini, kami melakukan kegiatan yang berentetan di satu hari dan satu tempat yang sama,” ungkap Ayu.
“Pagi membagikan air melalui Program Sedekah Air. Setelah itu, jalankan Program Borong Peduli untuk mmenuhi kebutuhan acara Maulid Nabi,” kata perempuan energik ini.
Dia menjelaskan, Program Borong Peduli adalah memborong jualan pedagang kaki lima kemudian mnyalurkan kepada masyarakat.
“Jadi kita lihat, di mana ada pedagang yang kurang mendapat konsumen, kita borong jualannya hingga ludes untuk kita bagikan kembali kepada warga lainnya,” kata Ayu.
Dia melanjutkan, “Itu agar pedagang yang jualannya habis lebih cepat pulang ke rumahnya.”
“Salah satu yang kita borong itu, es cendol yang kita bagikan untuk warga yang merayakan Maulid Nabi tadi,” kata Ayu.
Representative Manager Rumah Zakat Sulawesi Selatan, Amir, mengatakan, Program Borong Peduli ini, merupakan agenda dari para Relawan Rumah Zakat.
Borong Jualan PKL
Rumah Zakat menyasar pedagang keliling atau pedagang kaki lima memborong jualannya kurang laku kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Amir juga menjelaskan bahwa Program Borong Peduli ini, selalu mendapat apresiasi dari masyarakat luas.
“Contohnya pada Minggu kemarin, kami melakukan Borong Peduli di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) dengan memborong tiga penjual sekaligus yaitu penjual jalangkote, buroncong, dan jamu gendong,” kata Amir.
Mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia Timur ini menjelaskan juga bahwa melalui program itu Rumah Zakat bisa membantu penjual cepat pulang ke rumah berkumpul dengan keluarganya.
“Sehingga mereka bisa menikmati hari libur bersama keluarganya, yang mungkin jarang mereka lakukan karena sibuk mencari nafkah,” kata Amir. (bas)