“Perlu ada kader Adiwiyata, karena merekalah yang akan memaparkan langsung terhadap siswa lain dan masyarakat di sekitar sekolah,” sarannya.
KLHK mengakui, sejak 2006-2019, Sekolah Adiwiyata telah berkontribusi mengurangi timbunan sampah melalui pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle. Kontribusi pengurangan sampah itu mencapai 38.475 ton/ tahun.
Berita Terkait :
Dirumahkan, Murid SDN Borong Praktikkan Semangat Adiwiyata
Selain itu, Sekolah Adiwiyata juga berkontribusi bagi penanaman dan pemeliharaan 322.875 pohon/ tanaman, 64.575 lubang biopori, 12.915 sumur resapan, serta penghematan listrik dan air antara 10 persen hingga 40 persen per sekolah.
Karena itu, Gerakan PBLHS ini diharapkan akan melahirkan murid-murid yang bakal jadi pemimpin masa depan dengan visi ramah lingkungan. Murid-murid yang akan mewujudkan lingkungan hidup berkelanjutan.
“Mereka diharapkan kelak akan mengintegrasikan lingkungan hidup, sosial, ekonomi dalam kebijakannya demi menyelamatkan sumber kehidupan dunia,” katanya. (her)














