“Ini pentingnya redistribusi reforma agraria, bukan untuk yang gede-gede. Sekali lagi, bukan untuk yang gede-gede,” tegas Jokowi.
Atas pernyataan Jokowi, Prabowo kemudian memberi tanggapan dengan mengatakan memiliki pandangan berbeda soal reforma agraria.
“Kami punya pandangan berbeda, Yang dikerjakan Pak Jokowi dan pemerintahannnya menarik dan populer untuk 1-2 generasi. Tapi tanah tidak tambah dan bangsa Indonesia tambah, tiap tahun 3,5 juta. Jadi kalau bapak bangga dengan bagi 12 juta, 20 juta pada saatnya kita tidak punya lahan untuk dibagi. Jadi bagaimana nanti masa depan anak cucu kita,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, strategi yang bakal ia pakai dalam reforma agraria nanti, adalah pasal 33 UUD 1945 dimana bumi dan kekayaan di dalamnya dikuasasi sebesar-besarnya oleh negara.
Baca Juga :
Siapa di Balik 100 Rumah Nelayan di Hutan Pinrang?
Pernyataan Prabowo inilah yang kemudian digunakan Jokowi sebagai pintu masuk menyerang Prabowo tentang ratusan hektare lahan yan dikuasainya di beberapa tempat.
“Rakyat Indonesia yang saya cintai, pembagian yang tadi sudah saya sampaikan hampir 2,6 juta itu memang agar produktif dan sekali lagi kita tidak memberikan kepada yang gede-gede. Saya tahu, Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektare, juga di Aceh Tengah 120 ribu hektar. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya,”kata Jokowi.
Prabowo yang sudah tak memiliki kesempatan menanggapi serangan Jokowi hanya tersenyum dan melakukan klarifikasi pada kalimat penutup. (din)