MAKASSARCHANNEL.COM – Pernyataan tersangka dugaan suap Bowo Sidik Pangarso mengaku diminta oleh Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Golkar, Nusron Wahid, menyiapkan 400 ribu amplop serangan fajar mendapat beragam tanggapan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, juga menanggapi ‘nyanyian’ Bowo Sidik Pangarso yang mengaku mendapat perintah dari Nusron Wahid untuk mengumpulkan uang demi ‘serangan fajar’. Sebelumnya, Poyuono pernah menghembuskan isu soal keterlibatan menteri dalam kasus Bowo.
“Hayo, TKN mau minta bukti apalagi tentang penyiapan amplop putih berisi duit yang ada tanda jempolnya? Tuh, bener kan yang nyuruh Bowo Pangarso nyiapin amplop putih tanda cap jempol itu menteri atau selevel menteri, yaitu Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Menurut pengakuan Bowo Pangarso ketika diperiksa KPK,” ujar Poyuono, Rabu (10/4/2019).
Pernyataan soal bukti itu sebelumnya dilontarkan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, yang meminta Poyuono membeberkan bukti dan menyebutkan siapa menteri yang dimaksud. Poyuono pun kembali ‘menyentil’ Ace.
Baca Juga :
Wali Kota Mangkir Lagi Dalam Sidang Mantan Kadis Koperasi Gani Sirman
“Hayo, Kang Ace, kumaha ieu (bagaimana ini)? Bener henteu (betul tidak) ucapan abdi tentang kawannya Kang Ace, si Bowo Pangarso?” tanya Poyuono, dilansir detik.com.
Poyuono menyebut, rencana kecurangan dalam pilpres dengan serangan fajar amplop putih diperlihatkan oleh Tuhan. Poyuono melihat kemenangan Prabowo-Sandi akan berlaku mutlak.
“Ini sudah jelas kemenangan yang Prabowo-Sandi yang membawa misi kebenaran dan keadilan tidak bisa dihalangi dengan amplop-amplop putih cap jempol,” ucapnya.