MAKASSARCHANNEL, NEW YORK – Dewan Juri Pengadilan New York putuskan Trump bersalah atas pemalsuan catatan bisnis untuk memengaruhi Pemilu AS 2016.
Itu melalui pembayaran uang tutup mulut kepada seorang aktris porno yang mengaku berhubungan seks dengannya.
Atas putusan itu, Donald Trump tercatat sebagai mantan Presiden Amerika Serikat kena hukuman atas kejahatan berat, Kamis (30/5/2024) waktu setempat.
Dewan Juri Pengadilan New York memutuskan Trump bersalah atas semua 34 dakwaan setelah berdiskusi selama 9,5 jam.
Pukulan Hukum Berat
Ini pukulan hukum mengejutkan bagi Trump yang membuka kemungkinan hukuman penjara di kota tempat dia naik daun dari seorang taipan real estat menjadi bintang televisi realitas dan akhirnya Presiden AS.
Saat Trump berusaha kembali ke Gedung Putih dalam pemilu mendatang, putusan ini menjadi ujian bagi pemilih terhadap perilaku kontroversial Trump.
Trump kemungkinan akan mengajukan banding dan menghadapi situasi yang canggung saat ia kembali ke kampanye sebagai penjahat yang kena hukuman.
Tidak ada jadwal rapat umum kampanye saat ini. Meskipun ada agenda hadir di penggalangan dana minggu depan.
Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara
Hakim Juan Merchan, yang memimpin kasus ini, butuh beberapa bulan untuk memutuskan apakah Trump akan kena hukuman penjara atau tidak.
Dakwaan pemalsuan catatan bisnis bisa membuat Trump kena hukuman hingga empat tahun penjara.
Meskipun begitu, jaksa belum mengatakan apakah mereka akan menuntut hukuman penjara.
Belum jelas pula apakah hakim akan memberlakukan hukuman tersebut.
Hukuman dan penjara, tidak akan menghalangi Trump melanjutkan pencalonannya sebagai Presiden AS.
Tiga Dakwaan
Trump menghadapi tiga dakwaan kejahatan lainnya, tetapi kasus New York ini selesai sebelum pemilu November, menambah signifikansi hasil ini.
Meskipun implikasi hukum dan historis dari putusan ini sudah jelas, konsekuensi politiknya tidak begitu jelas, mengingat potensinya untuk memperkuat pendapat yang sudah keras tentang Trump.
Bagi kandidat lain, hukuman pidana mungkin akan menghancurkan pencalonan presiden. Tetapi, karier politik Trump bertahan melalui dua pemakzulan.
Tuduhan pelecehan seksual, penyelidikan tentang dugaan hubungan dengan Rusia, dan cerita pribadi memalukan termasuk rekaman dia membual tentang meraba-raba perempuan.
Selain itu, selama bertahun-tahun pemilih sudah mengenal tuduhan dalam kasus ini.
Kecam Proses Pengadilan
Meskipun tidak pantas, kurang serius dibandingkan tiga kasus lain yang menuduhnya merusak demokrasi Amerika dan menyalahgunakan rahasia keamanan nasional.
Putusan ini kemungkinan akan memberi ruang kepada Presiden Joe Biden dan Demokrat mempertajam argumen, Trump tidak layak untuk jabatan presiden.
Bahkan, saat ini memberikan bahan bagi Trump untuk memajukan klaim menjadi korban oleh sistem peradilan pidana yang bermotif politik.
Selama persidangan, Trump bersikeras tidak melakukan kesalahan dan kasus ini tidak seharusnya diajukan.
Trump mengecam proses dalam pengadilan. Dia ditemani sekumpulan sekutu Partai Republik yang terkenal dan kerap kena denda karena melanggar perintah diam dengan komentar di luar pengadilan tentang saksi.
Uang Tutup Mulut
Persidangan ini melibatkan dakwaan bahwa Trump memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada Stormy Daniels.
Aktris film panas ini mengaku pernah berhubungan seks dengan Trump yang sudah menikah pada tahun 2006.
Pembayaran 130.000 dolar AS atau setara Rp2,1 miliar dilakukan oleh mantan pengacara dan fixer pribadi Trump, Michael Cohen, sebagai uang tutup mulut Daniels selama minggu-minggu terakhir pemilu 2016, yang menurut jaksa merupakan upaya untuk mengganggu pemilu.
Ketika Cohen diganti, pembayaran tersebut dicatat sebagai biaya hukum, yang menurut jaksa adalah upaya ilegal untuk menyamarkan tujuan sebenarnya dari transaksi tersebut.
Pengacara Trump berpendapat bahwa itu adalah pembayaran yang sah untuk layanan hukum. (bas)