Penerima Manfaat Rumah Zakat Jadi Juragan Kambing

Sebelum menerima bantuan permodalan dari Rumah Zakat, Nahar bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan yang tak pasti

Sebelum menerima bantuan permodalan dari Rumah Zakat, Nahar bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilannya pun tidak menentu, karena kerjanya tidak rutin.

Awalnya, penerima manfaat dari donatur melalui Rumah Zakat bernama Nahar ini mendapat modal awal berupa indukan kambing sebanyak enam ekor.

Keberuntungan lelaki Nahar yang bermukim di Desa Berdaya, Timbuseng, Gowa, ini berawal ketika bertemu dengan salah seorang Relawan Rumah Zakat bernama Munawir, empat tahun silam.

Kala itu, Rumah Zakat memberi bantuan permodalam untuk beternak kambing. Nahar menerima 10 ekor kambing indukan untuk dikembangkan.

“Dulu saya bekerja sebagai buruh bangunan serabutan karena panggilan pekerjaan yang tidak menentu,” kata Nahar, Rabu (6/11/2024).

Nahar berkisah, ketika itu, Munawir dari Ruamh Zakat menawarkan program Ternak Kambing yang langsung diiyakan.

Berkembang Biak

Maka jadilah, Nahar memulai usahanya sebagai peternak kambing. Meninggalkan kerjanya sebagai buruh bangunan. Dia tekun bekerja memelihara kambingnya.

Tak terasa, empat tahun berlalu, ternak Nahar berkembang biak. Saat ini, jumlah ternak kambingnya sudah mencapai 60-an ekor.

Bahkan, dia sudah bisa menjual kambing hasil peternakannya setiap bulan. Penghasilan sebagai peternak kambing membuat ekonomi keluarga Nahar menjadi lebih baik dan stabil.

Seiring makin berkembangnya peternakan kambing yang dikelola, Nahar pun memanfaatkan kotoran kambing menjadi pupuk kandang yang dijual sebagai produk tambahan.

“Alhamdulillah sekarang ternak di kandang ini sudah ada 60-an ekor, saya pun sudah berhenti jadi buruh bangunan dan fokus untuk urus ternak,” kata Nahar.

Lelaki berusia 31 tahun itu mengatakan, “Sekarang ini adalah pekerjaan dan penghasilan utama saya untuk menghidupi keluarga.”

“Selain berjualan kambing, saya juga dapat penghasilan dari olahan kotoran ternak yang diolah jadi pupuk kandang atau kompos,” lanjut Nahar.

Bahkan, usaha Nahar sebagai peternak kambing sudah berkembang lebih jauh dan memiliki prospek sangat menjanjikan.

Susu Kambing

Selain menjual anakan kambing sebagai sumber penghasilan, Nahar juga sudah kambing yang diternakkan menghasilkan juga susu kambing segar.

Saat ini, Nahar masih memerah sendiri susu kambing peliharaannya. Produk susu kambing itu menambah variasi usahanya dan memberi nilai tambah yang berkelanjutan.

Hebatnya, Nahar selalu berinovasi dalam menjaga ketahanan pakan ternak, terutama saat musim kemarau.

Ia memanfaatkan limbah yang dianggap tidak bernilai oleh sebagian orang, seperti kulit kacang hijau, yang diolahnya menjadi pakan kambing. Sehingga kebutuhan pakan kambingnya tetap terpenuhi sepanjang tahun.

Nahar mengaku sangat bersyukur dengan adanya Program Ternak Kambing dari Rumah Zakat, yang telah mengubah hidupnya dari seorang buruh harian menjadi seorang pengusaha ternak yang produktif dan mandiri.***

*) Amir, Representative Manager Rumah Zakat Sulawesi Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *