Kampanye tersebut termasuk penghapusan kubah-kubah gaya Timur Tengah di banyak masjid di seluruh negeri demi pagoda-pagoda bergaya Cina.
Belum diketahui, apakah semua restoran di Beijing telah diperintahkan untuk menutup tulisan Arab dan simbol-simbol muslim. Seorang manajer di sebuah restoran yang masih memajang tulisan Arab, mengaku telah diperintahkan untuk menghapusnya namun belum melakukannya karena masih menunggu logo baru untuk restorannya.
Baca Juga :
Hakim Militer di Makassar Diberhentikan, Ini Penyebabnya
Sejumlah toko yang lebih besar di Beijing telah mengganti logo tulisan bahasa Arab mereka dengan istilah bahasa Cina untuk halal, yakni “qing zhen”. Sedangkan toko-toko lainnya hanya menutup logo bahasa Arab tersebut dengan stiker atau plester.
Komisi Urusan Etnis dan Agama pada pemerintah Beijing menolak berkomentar mengenai hal ini. Hanya disebutkan bahwa perintah menyangkut restoran halal merupakan arahan nasional. (din)