MAKASSARCHANNEL, Makassar — Nur Waliyatul Mursyidah Tumengkol kembali meraih juara pertama dalam Turnamen Pencak Silat Nasional Tapak Suci Rektor UINAM Cup VII tahun 2024. Siswa asal SD Negeri Balang Baru Makassar ini berhasil meraih medali emas pada nomor kelas bebas putri usia dini. Jumat 15/11/2024
Diketahui Turnamen Nasional Pencak Silat Tapak Suci Rektor UINAM Cup VII digelar di GOR PDAM Kota Makassar diikuti 685 atlet dan 60 kontingen dari berbagai daerah.
Kemenangan ini menjadi kemenangan keduanya secara berturut-turut di turnamen bergengsi tersebut, setelah sebelumnya meraih medali emas pada nomor yang sama di UINAM Cup VI dua tahun lalu.
Alya sapaan akrabnya, merupakan atlet berprestasi di sekolahnya, dengan selalu tampil gemilang di berbagai ajang Pencak Silat sejak bergabung dengan Perguruan Tapak Suci Cab. Maccini Sombala.
Anak dari pasangan Rachmat Tumengkol, SE dan Sadrianah, S.Pd.I ini merupakan atlet yang sudah banyak menorehkan prestasi di usianya yang masih belia.
Alya sudah menjuarai beberapa kejuaraan, seperti Kejuaraan Antar Perguruan Se Kota Makassar, Kejuaraan Nasional Makassar Championship 2, O2SN tingkat SD, dan masih banyak lagi. Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, Alya menjadi atlet yang memiliki masa depan cerah.
Dengan dukungan yang kuat dari orang tua dan pelatih, atlet muda ini siap untuk meraih prestasi yang lebih besar lagi di bidang olahraga.
Keberhasilannya tidak lepas dari tekad dan dedikasinya dalam berlatih yang membuatnya selalu menang dalam setiap pertandingan yang diikutinya.
Kecintaan Alya terhadap bela diri tidak hanya mengantarkannya pada kemenangan pribadi, tetapi juga menginspirasi rekan-rekan dan pelatihnya.
Harapan dari orang tua Alya
Sadrianah, S.Pd.I, orang tua dari atlet yang dihubungi usai mendampingi Alya di ajang kejuaraan nasional ini, merasa bersyukur dan terharu atas prestasi anaknya di ajang pencak silat tingkat nasional ini.
“Sebagai orang tua, kami senantiasa memberikan dukungan kepada Alya agar tetap tekun berlatih, dan tidak cepat merasa puas karena ini hanyalah proses untuk meraih prestasi di ajang kejuaraan nasional lainnya, perjalanan untuk meraih prestasi masih panjang, mempertahankan jauh lebih sulit daripada meraihnya”.
Sadrianah, juga menekankan pentingnya untuk tetap rendah hati dan membumi meskipun telah meraih prestasi di ajang tersebut. Ia mengingatkan Alya akan nilai-nilai sportivitas dan integritas, serta pentingnya menghargai lawan dan ofisial dalam setiap pertandingan.
Sebagai orang tua Alya, Sadrianah berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan untuk membantu Alya mencapai potensi penuhnya dalam bidang olahraga dan kehidupan.
Ia menyatakan keyakinannya pada kemampuan dan tekad Alya untuk meraih sukses, dan berjanji untuk terus mendampingi putrinya di setiap langkah.
Sadrianah berbagi bahwa keberhasilan Alya di turnamen nasional hanyalah awal dari masa depan yang menjanjikan dalam bidang olahraga, dan ia bersemangat untuk melihat masa depan putrinya.
Kami akan berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung Alya dalam perjalanannya dan menyemangatinya untuk terus mengejar mimpinya dengan penuh semangat dan dedikasi. Tutup Sadrianah. *Art*