Muzayyin Arif Gagas Lomba Pidato Internasional Berbahasa Bugis Makassar

MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Muzayyin Arif, menyampaikan ide menyelenggarakan lomba pidato berbahasa Bugis-Makassar skala internasional.

Ide tersebut disampaikan ketika rombongan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI) melakukan silaturahmi dengan Muzayyin di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (12/9/2023).

Dalam dialog yang berlangsung penuh kekeluargaan itu, Muzayyin mengatakan, jika lomba pidato bisa diselenggarakan oleh IPIM, maka itu akan membantu mempertahankan keberadan penutur bahasa Bugis dan Makassar.

Muzayyin berkisah, ketika melakukan perjalanan ke Australia, dia menemukan sebuah pasangan suami-istri Australia-Indonesia. Hebatnya, keluarga tersebut masih menggunakan bahasa Bugis dalam berkomunikasi. Tetapi tidak ada jaminan anak-anak mereka juga akan tetap berkomunikasi dalam bahasa yang sama.

Muzayyin mengatakan, jika lomba pidato berbahasa Bugis dan Makassar itu diadakan, bakal memancing minat diaspora Bugis – Makassar yang bertebaran di seluruh belahan dunia. Karena kerinduannya terhadap suasana kampung akan terobati. Sekaligus menjaga agar keberadaan bahasa Bugis – Makassar akan tetap terjaga.

“Tentu, jika ini tidak kita budayakan sejak dini, tentu bahasa daerah kita akan punah,” ungkapnya.

Anggota DPRD Sulsel dari Partai Keadilan Sejahtera itu juga mengkhawatirkan kemampuan berbahasa daerah bagi generasi berikutnya yang kini semakin kurang.

Baca Juga :
Ditemui Pengurus IPMI, Ini Respons Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzayyin Arif

Muzayyin Arif, mengungkapkan, bahwa saudara kita yang ada di perantauan, baik itu di Amerika ataupun di negara lain, terkadang sangat rindu dengan suasana kampung halaman.

“Dan di daerah rantau, terkadang saudara kita di sana mereka berbahasa Bugis atau Makassar,” terangnya.

Ia juga menyebutkan, selain pidato berbahasa daerah, dapat juga dilakukan lomba story telling dengan budaya dan bahasa daerah. Itu kekayaan lokal yang sudah jarang didengar.

Terhadap ide Muzayyin Arif itu, Rahman Rumaday yang disebut sebagai ujung tombak ikatan penulis tersebut menyebutkan bahwa usul Wakil Ketua dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera sangat brilian dan merupakan hal baru yang tidak terpikirkan selama ini. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *