Mengintip Keindahan Alam Lampeso Dan Giat Petambak Udang Windu Di Kala Senja (2)

KEMESRAAN (Iwan Fals)

Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang Bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita

Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa Tercurah saat itu

Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Inginku kenang selalu
Hatiku damai Jiwaku tentram di samping mu
Hatiku damai Jiwa ku tentram
.

RINAI hujan baru saja berlalu, suasana Alun-alun Makkatang Daeng Sibali Takalar, Selasa (21/01/2020) sore, agak lain dari biasanya. Mungkin karena kurang pengunjung. Di sebelah barat meja saya, terlihat beberapa anak muda yang lagi asik ngobrol entah apa yang diperbincangkan, karena sesekali mereka tertawa terkekeh-kekeh.

Angin sepoi-sepoi basa memantik rasa ngantuk kian menjadi, walau usai menyeruput segelas kopi hitam tanpa gula, belum bisa menghalau rasa kantuk.

Pun, mendadak ingat ceritera tentang keindahan dan kenyamanan kala senja di hamparan tambak Kampung Lampeso yang sering disampaikan Kusbin Ali Daeng Empo, seakan “memaksaku” untuk menyaksikan dan merasakan suasana tersebut.

“Kalau petang hari, kita saksikan kawanan walet menari-nari riang, begitu juga burung bangau putih yang ikut melengkapi suasana menjelang senja,” ungkap Empo yang alumni Fakultas Pertanian Unhas ini.

“Bukan hanya itu,” kata Empo.

Dia melanjutkan, “Pada malam hari, kita bisa saksikan udang windu ‘bercanda’ di tambak garapan Abdul Malik Kr Rombo yang lagi mengaplikasikan teknologi Pengendalian Ekosistem Mikro temuan Ir Alimuddin Namba.”

Baca Juga :
Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Adnas Apresiasi Sat Reskrim Polres Gowa

Jarak tempuh dari Alun-alun Makkatang untuk sampai ke Kampung Lampeso menghabiskan waktu sekitar 15 menit ke arah barat Pattallasang baru tiba di kampung yang terletak Dusun Bungunbarania, Kampung Lampeso, Desa Banyuara, Kecamatan Sandrobone.

Dari celah-celah mangrove yang berjejer di bibir pantai Dusun Bungunbarania nampak matahari “mengintip malu”. Namun sore itu, langit merah jingga dengan berbagai gradasi, dengan awan bergulung dalam berbagai bentuk, menambah sempurna keindahan negeri kita tercinta.

Saya pun berjalan pelan menelusuri pematang menuju tambak budidaya udang windu garapan Rombo, seraya mendengarkan lagu lawas Kemesraan milik Iwan Fals yang diputar Radio Keluarga Harmoni FM 97,0 Takalar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *