KEJUARAAN Pencak Silat Antarperguruan Se Kota Makassar melambungkan lagi nama Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Pimpinan Daerah Kota Makassar yang menyabet juara umum.
Pada even yang berlangsung empat hari (tanggal 21 hingga 24 Desember 2023) di Gedung Pemuda Jl AP Pettarani Makassar itu, Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Makassar meraih juara umum dengan merebut
sembilan medali emas, empat perak, dan delapan perunggu.
Piala bergilir dan piala tetap pun diboyong ke markas perguruan silat tersebut di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Salah satu atlet yang bersinar dan menyita perhatian dalam perhelatan itu adalah Nur Waliyatul Mursyidah Tumengkol, pesilat dari Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Cabang Maccini Sombala, Kecamatan
Tamalate, Makassar.
Siswi kelas lima SDN Balang Baru Kota Makassar yang akrab disapa Alya ini menyumbangkan medali emas bagi Perguruan Tapak Suci untuk kelas Seni Tunggal Tangan Kosong. Prestasi itu memperpanjang deretan koleksi
piala yang sudah disabetnya sebagai pesilat Tapak Suci.
Atas raihan itu, Pelatih Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Cabang Maccini Sombala Rahmat Tumengkol mengaku sangat bersyukur atas pencapaian Medali emas Alya.
Prestasi gadis manis berusia 11 tahun ini tidaklah diraih secara instan dan semudaah membalik telapak tangan. Alya melaluinya dengan perjuangan tak kenal lelah. Meniti langkah setapak demi setapak bermandi keringat latihan yang ketat.
Buah hati pasangan Rahmat Tumengkol dan Sadrianah ini mulai belajar olahraga bela diri ketika masih sangat belia, kelas satu sekolah dasar. Dalam usia 11 tahun, koleksi medali emas Alya sudah menghiasi lemarinya.
Hanya saja, ketika itu, Alya belajar taekwondo. Bukan pencak silat seperti yang telah memberinya catatan panjang prestasi di usia yang benar-benar masih belia. Alya masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar, tidak jauh dari kediamannya.
Gadis remaja yang murah senyum ini sempat berhenti belajar olahraga bela diri, ketika Covid-19 merebak di negeri ini. Pandemi membuat Alya vakum belajar olahraga yang membutuhkan nyali besar itu.
Setelah pandemi Covid-19 melandai ke titik aman, Alya melanjutkan minatnya belajar taekwondo lagi. Ketika itu, anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah duduk di kelas tiga SD. Dia juga sudah mulai ikut sejumlah turnamen.
Atas saran orangtuanya, Alya kemudian berhenti belajar taekwondo dan masuk dalam Perkumpulan Tapak Suci. Perguruan silat yang merupakan beladiri tradisional.
“Meski Alya sudah mengikuti sejumlah even selama belajar taekwondo, namun saya ingin dia fokus belajar silat di Tapak Suci saja,” ungkap Sadrianah, ibunda Alya, kepada media ini melalui telepon selularnya, kemarin.
Ketika itu, Alya sudah duduk di kelas empat sekolah dasar. Itu artinya, Alya sudah berhasil mengoleksi piala mendekati angka dua digit, hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun berlatih di Perguruan Tapak Suci.
Ibunda Aliyah, Sadrianah, yang juga guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 5 Makassar itu mengatakan, sejak kelas empat SD atau sekitar satu setengah tahun berlatih di Perguruan Tapak Suci, buah hatinya bersama Rahmat Tumengkol itu sudah mencatatkan sejumlah prestasi dalam berbagai even yang diikuti sang putri sebagai atlet silat.
Kemenangan Alya bersama teman-temannya dengan mempersembahkan juara umum dalam kompetisi tersebut, merupakan kado terindah bagi Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Cabang Maccini Sombala yang relatif baru terbentuk.
Ini juga, sekaligus sebagai motivasi bagi siswa Tapak Suci lainnya untuk berlatih lebih keras dan tekun lagi sehingga meraih prestasi yang lebih baik.
“Tentu juga terima kasih kepada Pembina Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Cabang Maccini Sombala, para kader, dan juga doa dari siswa,” katanya.
Sebagai informasi, Ketua KONI Kota Makassar Ahmad Susanto membuka kejuaraan pencak silat antarperguruan se Kota Makassar Kamis, 21 Desember 2023 di Gedung Olahraga (GOR) Pemuda, Jl.AP.Pettarani Makassar.
Saat itu, Ahmad Susanto mengatakan, “Kejuaraan sepertinya harus sering dilakukan dalam upaya menjaring atlet berbakat sekaligus dalam mendorong prestasi olahraga silat di Kota Makassar.”
Cabang olahraga silat menurut Ahmad Susanto merupakan salah satu cabor penyumbang medali untuk kota Makassar. Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel di Sinjai – Bulukumba 2022 lalu, silat menyumbang 5
emas, 2 perak, dan 4 perunggu.
Sementara itu, Ketua IPSI Kota Makassar HM Yunus menyebut kejuaraan ini diikuti 335 peserta dari 29 perguruan di Kota Makassar. Salah satu tujuannya, mencari atlet silat berprestasi dari setiap perguruan.
“Atlet-atlet berprestasi ini nantinya akan dibina untuk menghadapi Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan berlangsung tahun depan dan Porprov 2026 di Kabupaten Wajo,” jelas Yunus.
Kejuaraan ini memperebutkan 128 keping medali. Selama kejuaraan berlangsung, Yunus yang juga anggota DPRD Kota Makassar ini berpesan kepada seluruh atlet untuk bertarung secara sportif. ***
*) Muhammad Rusdy Embas, Pemimpin Redaksi MAKASSARCHANNEL.COM