MAKASSARCHANNEL, MAMASA – Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi (STT) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menuntut memprotes pembangunan asrama mahasiswa yang mangkrak.
Pembangunan asrama mahasiswa yang mulai dikerjakan sejak 27 Juli 2022 dan diagendakan selesai 31 Desember 2022, hingga kini tak kunjung rampung, meski telah menghabiskan anggaran Rp 4.088.491.200 yang bersumber dari APBN melalui Balai Penyediaan Perumahan Wilayah II Sulawesi, Kementerian PUPR.
Karena tak kunjung tuntas, pembangunan asrama yang dikerjakan oleh CV Karya Suwardi itu, pun menuai protes mahasiswa dengan cara mencoret pagar di lokasi pembangunan bertuliskan Selesaikan Asramaku.
Bahkan mahasiswa juga memajang sejumlah poster bertuliskan berbagai seruan aksi protes.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STT Mamasa, Guswandri, mengaku bersyukur adanya pembangunan asrama itu agar bisa membantu mahasiswa khususnya mereka yang berasal dari pelosok Mamasa. Apalagi asrama tersebut dibangun berdekatan dengan kampus STT.
Namun, harapan itu tak sejalan dengan ekspektasi lantaran hingga memasuki bulan kelima tahun 2023, pembangunan asrama itu belum rampung dan terkesan terbengkalai.
“Kami sangat kecewa kepada Satuan Kerja Balai Penyedia Perumahan karena pembangunan ini tidak dituntaskan,” ungkap Guswandri, di lokasi Pembangunan Asrama, di Kampung Baru, Desa Buntu Buda, Mamasa, akhir pekan lalu.
Guswandri menuntut agar Balai Penyediaan Perumahan segera menuntaskan pembangunan asrama itu. Ia juga minta semua pihak yang terkait dalam pembangunan itu agar bertanggungjawab.
“Semua pihak yang terlibat dalam terhambatnya proyek ini harus bertanggungjawab. Sehingga tidak merugikan semua pihak, baik negara maupun STT Mamasa sendiri,: katanya. (abi)