MAKASSARCHANNEL.COM – Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan menyelenggarakan Lokakarya Sekolah Penggerak Angkatan 3 di beberapa kabupaten dan kota.
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1 Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 3 itu berlangsung, Sabtu (25/5/2024). Pesertanya, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Di Kabupaten Luwu, Kabag Umum BBGP Sulsel Drs Harisman membuka lokakarya di SDN 01 Bonepute, Larompong Selatan.
Kabag Umum BBGP Sulsel, Harisman dalam sambutannya mengatakan, Program Sekolah Penggerak diluncurkan untuk jadi pioner dan pengimbas ke sekolah lain.
“Beruntung sekolah yang ditunjuk menjadi PSP. Karena hanya beberapa sekolah saja yang mendapat keperceyaan dari banyak peminat,” kata Harisman.
Agen Perubahan
Kepala Sekolah Penggerak itu menurut Harisman, berat. Karena itu jangan sia-siakan karena dianggap mampu menjadi agen perubahan.
“Dengan Sekolah Penggerak mampu menjadi katalis daerah lain dan menjadi sekolah rujukan atau pengimbas bagi sekolah lain,” kata Kabag BBGP Sulsel itu.
Dia melanjutkan, “Gurunya ditargetkan jadi pendamping pada Program Sekolah Penggerak berikutnya.”
Dikatakan, pemerintah tidak asal tunjuk sekolah berfasilitas baik menjadi Sekolah Penggerak, tetapi melihat kemampuan kepala sekolahnya menjadi Sekolah Penggerak.
Filosofi Ki Hajar Dewantara
Harisman menguraikan, topik yang dibahas dalam program tersebut adalah filosofi Ki Hajar Dewantara yakni, Semua orang adalah guru. Artinya bisa menjadi nara sumber.
Filosofi berikutnya, semua tempat adaalah sumber belajar. Tempat pembelajaran bukan hanya sekolah.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Wajo Drs H Alamsyah M.Si membuka lokakarya yang berlangsung di SMPN 3 Wajo.
Kadis Pendidikan Wajo Alamsyah dalam sambuatnnya antara lain mengatakan, kepemimpinan merupakan kunci keberhasilan satuan pendidikan.
Kolaborasi Model Pentahelix
“Diperlukan kolaborasi model pentahelix dengan melibatkan seluruh stakeholder pendidikan untuk membangun kualitas pendidikan di Kabupaten Wajo,” kata Alamsyah.
Lokakarya ini diikuti diikuti 44 peserta dari jenjang TK, SD, dan SMP dari Kabupaten Wajo dan Luwu.
Di momen yang sama, Dr Ayatollah Hidayat MPd mewakili Kepala BBGP Sulsel menyampaikan, tujuan sekolah yang dicita-citakan adalah peserta didik yang memiliki kompetensi dan karakter Profil Pelajar Pancasila.
“Kepala sekolah hendaknya menjadi pemimpin pembelajaran yang memberdayakan untuk mewujudkan hal tersebut,” katanya.
Ayatollah Hidayat yang menjabat sebagai pengelola peningkatan kompetensi PTK di BBGP Sulsel mengatakan, sekolah hendaknya bersungguh- sungguh memperbaiki rapor pendidikan yang menjadi salah satu indikator keberhasilan sekolah.
Setelah seremoni pembukaan, peserta lokakarya bergeser ke kelas untuk mendapatkan pendalaman mengenai kepemimpinan sekolah yang didampingi tiga fasilitator.
Mereke adalah: dosen UNM Dr Nurhikmah Msi dan dua akademisi dari Universitas Cokroaminoto Kota Palopo masing-masing Rahmawati Upa dan Rio Fabrika Pasandaran.
Di Barru, lokakarya dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru H Andi Adnan Azis SSTP Msi. Kegiatan dihadiri 62 orang didampingi 5 fasilitator.
Di Kabupaten Takalar lokakarya diikuti 48 peserta dari 12 sekolah penggerak yang terdiri dari 2 TK, 4 SD, dan 6 SMP.
Kegiatan yang sama berlangsung pula di SMPN 2 Takalar itu dibuka Dibuka Kepala Bidang Ketenagaan Diknas Pendidikan Takalar : Rifani SIP Msi.
Di Kabupaten Gowa berlangsung kegiatan yang sama di SMK Negeri 2 Gowa dibuka oleh Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Gowa. ***