MAKASSARCHANNEL, BONTOSUNGGU – Tim Survei Rehabilitasi Sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto, menemukan kondisi bangunan SDN 10 Arungkeke yang memprihatinkan.
Dalam kunjungan yang dilakukan, Selasa (22/3/2022) itu, tim mendapat penjelasan dari Kepala UPT SDN 10 Arungkeke, Mustari Siga, sekaligus menyaksikan langsung kondisi ruang kelas yang sudah hampir roboh.
Kepala SDN 10 Arungkeke, Mustari Siga, menjelaskan dari delapan ruang kelas yang dimiliki, sekolah tersebut, tiga di antaranya sangat memprihatinkan karena sudah hampir roboh.
Meski sekolah tersebut sudah rusak sejak tahun 2019, lanjut Mustari, namun sampai saat ini belum ada perbaikan sama sekali oleh pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat.
“Meski kondisinya sangat memprihatinkan, namun tetap digunakan untuk tempat belajar. Jika cuaca buruk atau angin bertiup kencang, siswa dan guru keluar ruangan untuk menghindari kecelakaan,” kata Mustari.
Berita Terkait :
Dikunjungi Tim Survei Disdik Jeneponto, Ini Harapan Kepala SDN 17 Binamu
Dia mengklaim, sudah berkali-kali sekolah ini ditinjau dan diusulkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto kepada Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi namun sampai kini beluam ada tanda-tanda perbaikan.
“Bayangkan sudah empat tahun sekolah ini kondisinya memperhatinkan, namun belum ada bayangan akan diperbaiki,” kata Mustari.
Terkait keluhan Kepala SDN 10 Arungkeke, Ketua Tim Survei Rehabilitasi Sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto yang juga Kepala Bidang Sekolah Dasar, Nuraeni, mengaku, sekolah tersebut setiap tahun diusulkan ke Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi di Jakarta, namun belum ada realisasi.
Selain untuk melihat langsung kondisi sekolah tersebut, kata Nuraeni, kedatangan tim juga ingin membantu operator sekolah mengusulkan lagi melalui dapodiknya, mudah-mudahan dengan bimbingan ini usulan tidak lagi ditolak di Kementerian. (riz)