Jadi, lanjut dr Nisma, semua elemen harus berkomitmen dalam pencegahan dan penanganan stunting ini.
“Kesehatan anak kita ke depan bukan tergantung di bupati, camat, kepala puskesmas, lurah, desa, dan para kader posyandu. Tapi bagaimana ibu sendiri, bagaimana perilaku kita membuat anak kita sehat,” kata dr Nisma mengingatkan.
Berita Terkait :
Farid Kasim Judas Tak Ingin Ada Anak Lahir Stunting Di Palopo
Berdasarkan penilaian KIPP tingkat Kabupaten Luwu Utara, di urutan kedua terbaik ditempati inovasi Kelas Buby juga dari Dinas Kesehatan, disusul Si Mira Bersantai dari Dinas DPMPTSP di urutan ketiga.
Urutan keempat ditempati Pojok Bisa dari Dinas Pertanian, menyusul Go Pasar Indah dari Dinas P2KUKM di urutan kelima. Selanjutnya, urutan keenam ditempati Jabri Ka Bos Dinas Pendidikan Kebudayaan, sementara Si Dora Eman dari Dinas Kesehatan di peringkat ketujuh.
Urutan delapan diraih Si Modis dari Dinas Kominfo, juara kesembilan diraih Pugalu Sip dari Bappelitbangda, dan peringkat 10 ditempati Kawasan Perdesaan Terintegrasi dari Dinas PMD. (yus)