MAKASSARCHANNEL, MAROS – Sedikitnya sembilan desa pesisir di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dilanda krisis air bersih.
Dalam rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) bekerja sama dengan Kodim 1422 Maros mendistribusikan distribusi air bersih kepada warga desa yang mengalami krisis air bersih.
Kepala BRPBAPPP Dr A Indra Jaya Asaad mengatakan kegiatan bertajuk Gelar Bakti ini dimulai sejak tanggal 9 Agustus 2023 dan dijadwalkan akan berlangsung dua kali per minggu hingga kondisi normal.
Desa ini memang yang terdampak langsung kemarau panjang sehingga warga sulit mendapatkan air bersih.
“Biasanya ada pengantaran air yang berbayar, namun penyedia air bersih tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tepat waktu karena banyaknya pesanan yang lain,” katanya.
Dia mengatakan, aksi sosial ini sudah menjadi kegiatan rutin BRPBAPPP Maros saat musim kemarau panjang.
Dalam aksi ini, Kodim 1422 Maros mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat untuk mengawal ketertiban pendistribusian air yang volumenya mencapai 5 – 10 ton air per trip.
Sumber air berasal dari mata air di kantor BRPBAPPP yang ditampung dan disaring sehingga layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Pengantaran air menggunakan kendaraan operasional BRPBAPPP untuk transportasi air laut pada kegiatan riset, namun untuk sementara difungsikan sebagai bak air bersih.
“Semoga upaya kecil ini setidaknya dapat memberi kemudahan akses air bersih kepada masyarakat pesisir untuk kebutuhan sehari-hari,” harap Indra Jaya. (nal)