Kabag Umum BBGP Sulsel Buka Penyegaran Fasilitator PGP

Kabag Umum BBGP Sulsel buka Penyegaran Fasilitator PGP (Pendidikan Guru Penggerak) Angkatan 10, Kamis (30/5/2024) secara dari (dalam jaringan)

MAKASSARCHANNEL.COM – Kabag Umum BBGP Sulsel buka Penyegaran Fasilitator PGP (Pendidikan Guru Penggerak) Angkatan 10, Kamis (30/5/2024) secara daring (dalam jaringan).

Dalam sambutannya, Kabag Umum Balai Besar Guru Penggerak Sulsel Drs Harisman mengatakan, pada program pendidikan guru penggerak banyak aktor-aktor yang perlu dipahami bersama dan mengerti tugas.

“Alhamdulillah, hari ini kita bisa bergabung dengan dua aktor yaitu instruktur dan fasilitator,” kata Kabag Umum BBGP Sulsel itu.

Penyegaran fasilitator untuk modul 2 dan 3 dengan tema optimalisasi ini untuk menjaga kualitas program pendidikan guru penggerak.

“Saya sangat berterima kasih bisa menyampaikan beberapa hal berkaitan evaluasi kami di beberapa angkatan yang sudah selesai,” kata Harisman.

Sejumlah Masukan

Dia mengatakan, pada penutupan program pendidikan guru penggerak angkatan ke-9, bersama tim dari inspektorat jenderal, memberi sejumlah masukan.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan, khususnya untuk calon guru penggerak. Yakni, bagaimana mengangkat tema-tema khususnya yang menjadi karya mereka.

“Ini menjadi catatan, kalau melihat teman-teman semua pada angkatan 5 dan 6, ya masih bagus disertai dengan beberapa inovasi,” kata Harisman.

Dia mengatakan, “Perlu meningkatkan semangat inovasi calon guru penggerak. Di momen ini diingatkan karena baru masuk modul kedua dan ketiga.”

Perbaikan Inovasi

Inspektur Jenderal menitip pesan agar fasilitator dan pengajar praktik dalam menyusun karya, jika misalnya bukan inovasi hendaknya mengarah kepada perbaikan inovasi.

“Tugas kita bersama dalam rangka memberi penyegaran kepada para fasilitator, kita harus berlapang dada dan menghormati evaluasi,” kata Harisman.

Selain itu, harus juga berbesar hati menerima masukkan dari berbagai pihak. Termasuk tentang anggapan yang masih menyangsikan kemampuan guru penggerak saat pemerintah memberi tanggung jawab sebagai kepala sekolah.

Ada yang menyebut guru penggerak belum matang dari sisi sosial karen ketika menjabat kepala sekolah, mereka akan memimpin guru-guru senior di sekolahnya.

Pemimpin Masa Depan

Padahal, program pendidikan guru penggerak adalah menyiapkan pemimpin pembelajaran di masa depan. Bukan menyiapkan kepala sekolah.

“Kepada bapak dan ibu fasilitator, kami titip ya guru-guru kami. Kami serahkan guru-guru kami untuk dibina dalam rangka menciptakan pemimpin pembelajaran,” kata Harisman.

Dia melanjutkan, “Terus dorong teman-teman calon guru penggerak kita untuk berinovasi dan menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid.”

“Bagaimana menciptakan kondisi sekolah sehingga sekolah itu menjadi menyenangkan bagi peserta didik atau murid-murid kita,” tutur Harisman.

Sementara itu, Penanggung Program PGP Balai Besar Guru Penggerak Sulsel, Bahtiar, mengatakan, ada 198 peserta menghadiri kegiatan tersebut. (mun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *