MAKASSARCHANNEL.COM, MASAMBA – Bappelitbangda Kabupaten Luwu Utara, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kakao dan Peningkatan Nilai Tambah Berkelanjutan.
Kegiatan yang diselenggarakan secara daring dan luring tersebut berlangsung di Kantor Bappelitbangda, Selasa (4/1/2021). Diikuti antara lain oleh Kadis Pertanian Rusydi Rasyid, KPH Rongkong dan KPH Kalaena, Perwakilan Dinas P2KUKM serta mitra SFITAL, ICRAF dan lainnya.
Bappelitbangda Luwu Utara Alauddin Sukri, mengatakan, areal kakao yang merupakan komoditi unggulan Luwu Utara itu seluas areal 40.814 ha (data tahun 2020). Produksinya mencapai 30.854 ton, melibatkan 29.481 Kepala Keluarga petani.
Disebutkan, sejak tahun 2016, luas lahan kakao meningkat 6,5 persen. Produktivitas juga meningkat dari 990 kg/ha/tahun menjadi 1.005 kg/ha/tahun.
“Saat ini, produktivitas rata-rata kakao di Luwu Utara masih berada di 1.005 ton/ha/tahun. Di sisi lain sejumlah petani telah mampu mencapai produktivitas sekitar 3 ton/ha/tahun,” bebernya.
Berita Terkait :
BUMDes Dandang Lutra Beli Kakao Basah Petani
Dikatakan pula, dengan banyaknya stakeholder terkait, maka diperlukan sinergitas bersama dalam upaya mewujudkan Kakao Lestari yang menjadi salahsatu Major Project 5 Bisa terakomodir dalam RPJMD nantinya.
“Dan tantangannya adalah, bagaimana meningkatkan produktivitas kakao di atas 1,5 ton/ ha/ tahun yang berskala kawasan,” katanya.