MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Untuk membantu menangani permasalahan gizi Indonesia, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) melalui kolaborasi pentahelix menggulirkan berbagai program dan kegiatan.
“Salah satunya upaya LKC Dompet Dhuafa dalam pencegahan stunting ialah melalui program Pos Gizi,” ujar Kepala LKC-DD Pusat, drg Martina Tirta Sari melalui rilis yang diterima media ini, Kamis (2/2/2023).
Martina Tirta Sari mengatakan, program ini merupakan salah satu inovasi gizi untuk mencegah stunting dengan sebuah pendekatan yang memungkinkan perubahan perilaku gizi yang baik.
Dikatakan pula, sepanjang tahun 2022, LKC-DD telah melangsungkan program Pos Gizi di 11 titik yang tersebar di 9 provinsi di Indonesia, seperti Aceh, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan tiga titik di Jawa Barat.
“Sebelas titik ini telah berhasil memulihkan anak-anak kurang gizi yang diidentifikasi di dalam masyarakat. Memungkinkan keluarga mempertahankan status gizi anak di rumah masing-masing secara mandiri, dan mencegah kekurangan gizi pada anak-anak yang akan lahir kemudian dalam masyarakat,” tutur Martina.
Berita Terkait :
Dompet Dhuafa Ungkap Kinerja Tahunan Di IGF 2022
Dikatakan, pos gizi mengajarkan empat hal penting bagi masyarakat, di antaranya perilaku pemberian makan, pengasuhan anak, kebersihan lingkungan, dan pribadi serta mencari pelayanan kesehatan.
Hasil intervensi program pos gizi menampilkan angka 82 persen keberhasilan atau tingkat kelulusan anak pada Program Pos Gizi LKC Dompet Dhuafa.