MAKASSARCHANNEL, TEHERAN – Pemerintah Iran sangat mengecam sanksi baru yang dijatuhkan oleh Uni Eropa dan Inggris. Negara tersebut berjanji akan membalasnya.
Barat meningkatkan tekanan pada Iran atas penindakan keras terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah.
“Republik Islam (Iran) akan segera mengumumkan sanksi baru terhadap pelanggar hak asasi manusia Uni Eropa dan Inggris,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam pernyataannya, Selasa (24/1/2023).
Reaksi Iran itu muncul setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada lebih dari 30 orang pejabat dan organisasi negara Mullah tersebut. Termasuk unit Garda Revolusi yang sangat berkuasa. Kelompok itu dianggap bertanggung jawab atas penindakan dalam unjuk rasa dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
Berita Terkait :
Ditelepon Edrogan Soal Ukraina, Ini Respons Putin
Amerika Serikat dan Inggris juga menjatuhkan sanksi-sanksi baru pada Iran. Hukuman-hukuman ini mencerminkan memburuknya hubungan Barat dengan Iran.
Sanksi-sanksi tersebut respons terbaru atas penindakan keras pemerintah Iran pada pengunjuk rasa yang turun ke jalan usai kematian perempuan Kurdi berusia 22 tahun, Mahsa Amini di tahanan polisi moral, September lalu.
Iran bahkan menuduh negara Barat sebagai dalang unjuk rasa yang berlangsung di negara tersebut. (bas)
